TRIBUNNEWS.COM - Akibat pandemi Covid-19, berbagai destinasi wisata banyak yang ditutup sebagai langkah mencegah meluasnya penyebaran wabah virus tersebut. Salah satunya yaitu wisata Machu Picchu di Peru.
Setelah ditutup selama beberapa bulan, destinasi alam di Peru ini pun akhirnya dijadwalkan akan kembali di buka antara bulan Juli dan Desember tahun ini.
Terletak di wilayah pegunungan dengan ketinggian sekitar 2.350 mdpl, tempat wisata ini dipenuhi dengan reruntuhan Inca pra-Columbus.
Tak hanya itu saja, situs arkeologi pun turut dibuka dalam upaya memulai industri pariwisata di tengah pandemi ini.
Ada sekira 55 situs arkeologi, 22 cagar alam, dan taman nasional di kawasan hutan hujan Amazon akan mulai dibuka untuk umum.
Sementara itu, pemerintah Peru akan melonggarkan masa karantina mulai 24 Mei 2020 nanti.
Kementerian Perdagangan dan Pariwisata negara Amerika Selatan mengatakan jika langkah itu akan membantu meningkatkan sektor industri.
"Untuk mengaktifkan kembali kegiatan wisata yang telah dipengaruhi oleh penyebaran Covid-19, kita harus beradaptasi dengan bentuk-bentuk baru pariwisata," kata pihak kementerian seperti yang dikutip dari bangkokpost.com.
Sebelum lockdown, lebih dari 1,5 juta wisatawan telah mengunjungi Machu Pacchu.
Namun, akan ada yang berbeda dari operasional wisata Machu Pacchu ini dari yang sebelumnya.
Diwartakan dalam bangkokpost.com pada Rabu (13/5/2020) kalau wisatawan bisa mengunjungi Machu Picchu secara gratis.
Pemerintah setempat mengalokasikan dana sekira $ 5,8 juta untuk meningkatkan protokol keamanan dan kesehatan bagi wisatawan serta $ 2,9 juta untuk taman nasional.
Di tengah pandemi ini, pemerintah Peru pun telah meningkatkan kemanan di Machu Picchu karena ditakutkan adanya pencurian arkeologis dari Situs Warisan Dunia UNESCO.