News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenparekraf Fokus pada Wisatawan Lokal Selama Adaptasi Baru

Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah wisatawan lokal melakukan sesi foto di area perkebunan teh Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Rabu (03/06/2020). Banyak area wisata resmi yang masih ditutup berkaitan dengan pandemi covid-19, tidak mengurangi keinginan warga untuk berwisata ke area perkebunan teh Bandung Selatan yang terkenal sejuk. TRIBUN JABAR/ZELPHI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut saat ini di tengah pandemi Covid-19, sektor pariwisata tidak bisa berharap banyak pada wisatawan mancanegara, melainkan lebih fokus pada wisatawan lokal.

"Tahun lalu, pergerakan kita itu sekitar 300 juta pergerakan wisatawan nusantara. Kita bersyukur penduduk kita yang 260 juta lebih ini jadi potensi luar biasa," kata Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, dalam Dialog Publik Gugus Tugas di Graha BNPB, Minggu (19/7/2020).

Dalam strategi Kemenparekraf beberapa bulan ke depan, Vinsensius mengatakan yang utama adalah meningkatkan kepecayaan diri di sektor pariwisata.

Dua atlet dayung mulai melakukan latihan rutin di area wisata air Situ Ciburuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat setelah berhenti berlatih akibat penyebaran covid-19, Jumat (26/06/2020). Setelah (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) PSBB skala Jawa Barat tidak diperpanjang dan akan dilanjutkan pada kebijakan-kebijakan lokal maka berbagai obyek wisata akan memberlakukan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Keputusan itu diambil karena angka reproduksi efektif covid-19 di Jabar konsisten di bawah angka 1 selama enam pekan. Selain itu tingkat keterisian rumah sakit di Jabar masih berada pada angka 27 persen. Di masa AKB ini pengelola wisata harus berinovasi melakukan pembayaran online untuk membatasi ruang fisik. TRIBUN JABAR/ZELPHI (TRIBUN JABAR/ZELPHI)

"Karena terus terang saja, masyarakat seperti kehilangan confidence dan trust terhadap destinasi-destinasi (pariwisata), begitu juga pasar luar negeri," lanjutnya.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut, Vincensius mengatakan Menparekraf Wishnutama telah mencanangkan kampanye pariwisata bertajuk Indonesia Care yang disingkat I Do Care.

"Secara umum kami ada CHSS: Cleanliness, Health, Safety dan Sustainable. Kami berpedoman pada Edaran Kemenkes, kami mulai menerjemahkan protokol kesehatan itu lebih substantif ke sektor pariwisata," katanya.

"Kami sudah mengeluarkan buku pedoman (Guide Book untuk CHS) untuk semua pelaku pariwisata, dan itu akan diviralkan dan dibagikan ke seluruh stake holder," pungkas Vinsensius.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini