Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelar budaya Virtual Festival Indonesia 2020 (VFI 2020) berhasil memikat jejaring turis dan bisnis Australia, khususnya kota Perth pada Sabtu (12/9/2020).
Meski digelar di tengah situasi pandemi covid-19, acara tersebut berlangsung meriah dalam format virtual dan disiarkan melalui platform media digital, dengan tema “Let's Strive Together".
Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Suryo Legowo mengatakan VFI 2020 terselenggara melalui kolaborasi KJRI Perth dengan komunitas Indonesia di Australia Barat.
“Acara ini sengaja ditujukan untuk memelihara momentum exposure Indonesia sebagai salah-satu negara tujuan destinasi favorit Australia, termasuk Australia Barat,” kata Dubes RI dalam keterangannya, Senin (14/9/2020)
Hadir pula Deputi Menparekraf Nia Niscaya, serta Minister for Asian Engagement of Western Australia, Hon. Peter Tinley.
Baca: Cara Daftar Beasiswa Kuliah S1 dan S2 di Australia, Gratis Biaya Kuliah hingga Rp 347 Juta
Dubes RI mengatakan para tokoh menyambut baik kedekatan hubungan kedua negara, baik di tataran G to G maupun people to people connection yang telah terjalin selama ini.
Menurutnya VFI 2020 merupakan ikon kultural yang memperkuat kedekatan tersebut, di samping berbagai momentum formal semisal pemberlakuan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) di bulan Juli 2020.
“Selain itu, acara ini juga dimaksudkan sebagai ekspresi optimisme bagi berlanjutnya hubungan kerjasama yang erat antara kedua bangsa," ujarnya.
VFI 2020 ditayangkan secara live streaming di Facebook dan kanal Youtube "Festival Indonesia Perth".
Diantaranya diisi dengan sajian pertunjukan budaya, seni tari dan lagu serta video promosi yang merepresentasikan keindahan Indonesia baik dari sisi seni-budaya maupun keindahan panorama sebagai tujuan wisata.
Baca: Kupon Go To Travel Jepang Bisa Digunakan Mulai 1 Oktober 2020
Dubes RI berharap VFI 2020 ini, minat dan kerinduan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia dapat dipertahankan.
“Harapannya angka kunjungan pasca pandemi nantinya dapat segera bangkit seperti semula dan meningkat pesat,” lanjunya
Ketika tayang secara live streaming, agregat jumlah pemirsa (viewers) mencapai lebih dari 5.000 viewers aktif, dan diikuti oleh audiens yang lebih besar menembus bilangan 9.000 pemirsa dari berbagai platform media digital dan media sosial.