TRIBUNNEWS.COM - Kabar kurang menyenangkan datang dari penyanyi sekaligus traveller, Fiersa Besari.
Pelantun lagu April ini masuk dalam daftar hitam atau blacklist Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Tak sendiri, Fiersa dan timnya yang saat itu melakukan pendakian di gunung Rinjani melanggar aturan yang ditetapkan dalam masa new normal.
Kompas.com telah merangkum beberapa pernyataan yang disampaikan Fiersa Besari berkait kesalahannya mendaki Gunung Rinjani.
Baca juga: Heboh Video Asusila Mirip Gisel hingga Jadi Trending Twitter, Polisi akan Selidiki
1. Melakukan double booking
Lewat Instagram TV, sang pelantun "Celengan Rindu" ini menjelaskan mengenai kesalahannya sampai masuk dalam blacklist TN Gunung Rinjani.
Fiersa mengatakan bahwa dia melakukan double booking untuk tanggal 11 dan 12 Oktober serta 13 dan 14 Oktober.
Padahal menurut aturan, pendakian hanya diperbolehkan 2 hari 1 malam.
Rupanya keputusan Fiersa Besari juga mempertimbangkan pekerjaan salah seorang temannya yang terbentur dengan pekerjaan.
"Ya benar, saya dan tim Atap Negeri, Arsal Bahtiar, kami di-blacklist dari Gunung Rinjani atas kesalahan kami sendiri, kesalahan saya," kata Fiersa dikutip Kompas.com dalam Instagramnya pada Jumat (6/11/2020).
"Karena waktu itu Arsal Bahtiar mendadak ada kerjaan di Labuan Bajo, dan waktu itu saya takutkan dia enggak bisa pulang sesuai tanggal yang kami tentukan untuk berangkat ke Rinjani," tutur Fiersa Besari.
2. Terkendala angin kencang di atas
Saat Fiersa dan tim mulai melakukan pendakian, mereka terjebak dengan angin kencang. Fiersa awalnya mempunyai tiga pilihan untuk tetap melakukan pendakian, stay atau turun dari gunung.
Karena cuaca yang semakin tak bersahabat, akhirnya dia memilih tetap tinggal dan terus melakukan pendakian.
"Dan ketika mendaki, kami terjebak angin kencang, akhirnya saya cuma punya tiga pilihan memaksakan lanjut untuk muncak, turun atau stay. Kalau kami memaksakan lanjut, saya enggak siap dengan resiko karena angin sangat kencang, dan saya takut terjadi apa-apa sama tim. Kalau turun hal tersebut berat dilakukan, karena kami datang ke sana bukan mendaki tapi juga untuk membuat video dokumenter untuk YouTube saya yang kontennya Atap Negeri," tutur Fiersa.
3. Akui kesalahan
Fiersa menyadari bahwa itu adalah kesalahan dan kebodohannya untuk tetap memutuskan tinggal serta tetap melakukan pendakian.
Meski begitu, setelah mengetahui di-blacklist, Fiersa langsung menghubungi pihak TNGR guna menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Ia juga meminta izin untuk membuat video kalrifikasi di media sosial.
"Dan sekali lagi itu kesalahan dan kebodohan saya. Saya yang memimpin proyek ini, saya mengambil keputusan dan mengakibatkan kami di-blacklist," kata Fiersa.
4. Hubungi pihak TN
Fiersa Besari mengaku baru mengetahui terkena blacklist dari media.
"Akhirnya saya kaget terus hal yang pertama saya lakukan bukan membuat video ini tapi langsung menghubungi pihak TNGR, Taman Nasional Gunung Rinjani," tambahnya.
Fiersa juga meminta izin membuat video klarifikasi agar tidak beredar kabar simpang siur.
Minta Maaf
Sadar akan sikapnya yang kurang baik, Fiersa menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada TNGR.
Di situ pula Fiersa berharap agar sikapnya tak ikuti orang lain, terutama para pendaki.
Pasalnya Fiersa menyadari bahwa itu benar-benar murni kesalahannya.
“Pada kesempatan kali ini saya mau memintaa maaf yang sebesar-besarnya kepada kawan-kawan semua karena sudah mencontohkan hal yang tidak baik. Saya juga meminta maaf kepada TNGR karena sudah melanggar peraturan," kata Fiersa.
"Saya juga dititipi pesan oleh TNGR menyampaikan kepada kawan-kawan bahwa kalian semua jangan meniru saya, karena yang saya lakukan adalah kesalahan dan kebodohan. Jadi sejauh ini diperbolehkan 2 hari 1 malam di atas gunung Rinjani, taatilah jangan sampai bernasib sama seperti saya," tambah Fiersa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Pengakuan Fiersa Besari Masuk Daftar Blacklist TN Gunung Rinjani"