Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Di tengah pandemi Covid-19, maskapai Garuda Indonesia menerapkan protokol kesehatan ketat dalam operasional penerbangannya.
Hal ini dilakukan Garuda Indonesia agar masyarakat yang harus tetap bepergian di tengah pandemi dapat merasa aman dan nyaman.
Baca juga: Garuda Indonesia Kembali Luncurkan Desain Mask Livery Baru Bertema Batik Tambal, Ini Maknanya
Tribunnews.com mencermati protokol kesehatan ketat yang dilakukan maskapai tersebut saat mengikuti program 'Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas Pasar Domestik/Nusantara' yang diinisasi Kemenparekraf bersama Garuda Indonesia, Senin (30/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Tribunnews.com bertolak dari Bandara New Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Baca juga: Tahun Depan Garuda Fokus ke Rute Domestik dan Maksimalkan Utilisasi Pesawat
Adapun setiap penumpang diwajibkan membawa hasil non reaktif dari rapid test atau negatif dari swab test. Nantinya para penumpang harus memvalidasi hasil rapid test atau swab test itu di terminal bandara.
Ada tiga petugas dari Kemenkes yang terlihat berjaga untuk melakukan validasi tersebut dengan masing-masing memiliki meja berkaca dan berjarak satu sama lain.
Tak hanya itu, kursi tunggu bagi penumpang yang akan melakukan validasi telah tersusun rapi dengan jarak yang cukup jauh satu sama lainnya. Physical distancing atau menjaga jarak pun terlihat jelas diterapkan.
Saat menuju konter check in Garuda Indonesia, nampak petugas Garuda Indonesia menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Mereka terlihat mengenakan masker, face shield hingga sarung tangan. Penumpang yang melakukan check in juga diminta untuk membasuh tangannya dengan hand sanitizer yang berada di konter tersebut.
Tanda untuk menjaga jarak di lantai pun juga terpampang dengan jelas, membuat para penumpang berjarak dengan sendirinya.
Pengecekan berulang juga dilakukan kepada penumpang, seperti saat akan memasuki ruang tunggu dan masuk (boarding) ke dalam pesawat.
Petugas Garuda Indonesia memastikan untuk mengecek hasil rapid test beserta tiket dari penumpang.
Adapun pengaman berlapis ini guna memastikan segala aktivitas penerbangan memenuhi unsur Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) sebagaimana yang diamanatkan dalam gerakan InDOnesia Care (I DO Care) di penerbangan, hotel, restoran, dan lokasi umum lain.
Di dalam pesawat, Tribunnews.com juga merasakan rasa aman dan nyaman lantaran para pramugari dan cabin crew berinteraksi dengan penumpang menggunakan APD lengkap, mulai dari masker hingga sarung tangan.
Pun demikian dengan penetapan tempat duduk penumpang.
Tiga tempat duduk dalam satu baris hanya diisi dua orang dengan tempat duduk diantaranya tetap kosong.
Selain itu, makanan bagi penumpang atau inflight meal sudah terbungkus dengan rapih dan tertutup (all-wrapped) sehingga aman sampai kepada penumpang selama masa pandemi.
Belum lagi adanya HEPA Filter di dalam pesawat Garuda Indonesia yang berfungsi untuk menyaring partikel kecil virus dan bakteri, bahkan yang terkecil antara 0.1 hingga 0.3 mikron dengan efisiensi hingga 99,995 persen.
Dengan demikian udara di kabin selalu mengalir keluar dan ke dalam saat terbang, karena udara terus diperbaharui setiap 2 hingga 3 menit dengan sistem tersebut.
Lebih lanjut, di masa pandemi ini para penumpang Garuda Indonesia diimbau untuk #BersamaJagaIndonesia dan cukup #diIndonesiaAja.
Termasuk jika nanti situasi sudah membaik dan makin aman untuk bepergian, masyarakat bisa kembali berwisata menikmati #WonderfulIndonesia dengan #GarudaIndonesia. Meski nanti pandemi telah dapat dikendalikan, masyarakat sebaiknya terus menjaga kesehatan #BecauseYouMatter.