TRIBUNNEWS.COM - Monumen prasejarah Stonehenge di selatan Inggris ditutup untuk pengunjung setelah puluhan pengunjuk rasa masuk tanpa izin.
Mereka menentang pemerintah Inggris terkait pembangunan beberapa ruas jalan, termasuk terowongan baru di dekat Situs Warisan Dunia tersebut.
Melansir laman USA Today, Senin (7/12/2020), para pengunjuk rasa berkumpul di Stonehenge sekira pertengahan hari.
English Heritage, sebuah badan nasional yang mengelola ratusan situs bersejarah, segera membuat keputusan menutup Stonehenge untuk pengunjung karena keadaan yang tidak terduga. HALAMAN SELANJUTNYA > > > >
Baca juga: Dianggap Terlalu Seksi, Model dan Fotografer Ini Ditangkap Usai Pemotretan di Situs Kuno Mesir
Baca juga: Perayaan Summer Solstice di Stonehenge Akan Disiarkan Secara Online