Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan perlunya pelaku industri aviasi ke depan menyusun strategi baru dalam pemasaran.
Menurutnya, tahun lalu ada tujuh juta wisatawan Indonesia yang pergi ke luar negeri dengan jumlah pengeluaran yang cukup besar.
"Ini opportunity yang sebenarnya belum digali. Sementara border belum dibuka, kita fokuskan pada wisatawan nusantara. Begitu juga ke depan, saya ingin mengingatkan teman-teman di aviasi, strategi ke depan untuk inbound bukan outbound," kata Wishnutama dalam acara penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Wishnutama mengatakan, walaupun pariwisata saat ini sangat terdampak namun diyakini ke depan sektor pariwisata justru bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Baca juga: Refund Tiket Pesawat ke Bali Capai Rp317 Miliar, PHRI: Melonjaknya Tajam dari Kondisi Normal
"Wisatawan nusantara memegang peranan penting, di mana industri penerbangan di Indonesia 80 persen ditopang dari market domestik," paparnya.
Baca juga: Wisatawan Wajib Tes PCR Sebelum Terbang ke Bali, Ini Tanggapan Garuda Indonesia
Kemenparekraf akan terus berupaya melakukan berbagai program dan rencana yang tepat ke depan agar sektor pariwisata bisa bangkit.
"Tidak hanya hibah pariwisata, sertifikasi CHSE gratis, tapi juga berbagai program lainnya. Kami yakini pariwisata bisa bangkit dengan komitmen kuat menjalankan protokol kesehatan sebaik-baiknya," kata dia.
Sebelumnya, Menparekraf menjadi saksi atas penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani dan Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga di Hotel Sahid Jakarta.
Kerjasama inovasi dari industri ini diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa bangkit kembali.