Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiholan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kampanye menarik jelang peringatan Hari Ibu pada 22 Desember tahun ini.
Kampanye tersebut mengajak pengguna media sosial untuk menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas bersama ibu mereka ketimbang me-mosting foto soal ibu di media sosial.
Kampanye bertajuk #JanganPostingdiHariIbu ini dinisiasi produsen bumbu dapur PT Sasa Inti untuk mengapresiasi peran ibu di Indonesia.
"Sasa mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan tidak memposting foto tentang ibu di media sosial, namun menggunakan momen ini untuk menghabiskan waktu bersama ibu mereka secara langsung di hari tersebut, kata Fenny Kusnaidy, General Manager Marketing & Communication PT Sasa Inti, dalam keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Hari Ibu 22 Desember: 9 Rekomendasi Film Indonesia Tentang Bunda, Ada A Mothers Love dan Sweet 20
Feny mengatakan, melalui inisiatif digital #JanganPostingdiHariIbu, pihaknya mengajak pengguna media sosial bersama-sama mengapresiasi dan menunjukkan kasih sayang kepada ibu mereka secara nyata, yaitu dengan memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan ibu.
Baca juga: Kumpulan Ucap
an Selamat Hari Ibu 22 Desember dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Gambar, Kirim ke WA
"Sebagai tanda partisipasi, pengguna juga dapat memposting gambar merah yang disediakan oleh Sasa, yang memiliki makna cinta dan kasih,” kata dia.
Psikolog Anak dan Keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, mengatakan kendati saat ini para ayah lebih berperan aktif, ibu tetap dianggap lebih memegang peranan penting dan bertanggung jawab dalam pengasuhan anak.
Ibu mengambil banyak peran dalam kehidupan anak, mulai dari memberikan perawatan mendetail dalam keseharian sampai memberikan ketenangan saat anak remaja sedang dirundung masalah.
“Ibu adalah tempat kita kembali saat dunia luar membuat kita kesusahan dan gelisah. Di sisi lain, ibu juga memiliki kebutuhan, paling tidak ada empat kebutuhan utama, yaitu dicintai tanpa syarat, ditenangkan saat stress, kejujuran dalam hubungan dan pertemanan yang hangat," ujarnya.
Sebagai anak, sudah sepatutnya kita juga membalas kebaikan ibu dengan berusaha memenuhi apa yang dibutuhkannya.
"Salah satu yang bisa dilakukan adalah menghabiskan waktu bersamanya tanpa ada distraksi apapun sehingga ibu merasa benar-benar diperhatikan secara penuh, diapresiasi dan dicintai khususnya di momen Hari Ibu ini.”
Vera juga menambahkan, hubungan yang erat dan hangat antara ibu dan anak dapat menghindarkan anak dari perilaku negatif, dan dapat mengurangi risiko anak untuk memiliki hubungan yang tidak sehat di masa depannya.
"Mengingat dampaknya yang positif, kedekatan hubungan antar anak dan ibu khususnya patut dipertahankan, terlebih di tengah gempuran distraksi media sosial yang terkadang membuat sulit untuk fokus saat menghabiskan waktu berkualitas dengan orang terdekat,” ujar Vera.
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif, antara lain menyita waktu sehingga mengganggu aktivitas lain, dan self-absorbent (seseorang jadi cenderung fokus pada diri sendiri).
Tapi media sosial juga dapat memberikan dampak positif yakni untuk menyebarkan kebaikan atau inspirasi, belajar keterampilan baru, berkarya atau pun berkreasi. Di Indonesia, media sosial telah menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk berbagi informasi.
Antusiasme masyarakat dalam berbagi informasi juga terlihat pada postingan media sosial untuk merayakan momen spesial, salah satunya Hari Ibu.
Berdasarkan data Crowdtangle.com, postingan di media sosial Instagram di Indonesia pada 2019 terkait Hari Ibu mencapai lebih dari 23 juta interaksi.