Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pemerintah Rusia akan mempertimbangkan untuk mengembangkan dan mendistribusikan dokumen baru bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19).
Ini dilakukan dalam upaya memangkas risiko terkait perjalanan internasional.
Dalam serangkaian instruksi yang disampaikan kepada para pejabat Rusia dan diterbitkan pada akhir 2020, Presiden Vladimir Putin memerintahkan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan penerbitan sertifikat bagi orang-orang yang telah divaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin 'Sputnik-V' buatan Rusia.
Ini memungkinkan warga Rusia melakukan perjalanan melintasi perbatasan Federasi Rusia dan negara lainnya.
Baca juga: Malaysia Tengah Negosiasi Pembelian 6,4 Juta Dosis Vaksin Sputnik V
Dikutip dari Russia Today, Selasa (5/1/2021), Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin disebut telah melaksanakan rekomendasi tersebut dan akan melaporkan kembali hasilnya pada 20 Januari mendatang.
Baca juga: Gamelaya dan Astra Zeneca Kerja Sama Perkuat Kemampuan Vaksin Sputnik V
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang mewakili 290 maskapai penerbangan di seluruh dunia, telah mendukung gagasan paspor vaksin ini.
Organisasi tersebut bahkan mengembangkan sistem digitalnya sendiri untuk melacak siapa yang telah divaksinasi.
Para penumpang angkutan udara nantinya diharapkan menunjukkan dokumen yang setara sebelum diizinkan naik pesawat.
Penggunaan vaksin Sputnik-V buatan Rusia ini semakin meningkat di Moskwa dan di seluruh wilayah Rusia.
Lebih dari 70 pusat kesehatan di Moskwa kini menawarkan vaksin itu dan setidaknya 800.000 orang telah menerima dosis pertama mereka.
Rusia mengklaim Sputnik-V merupakan vaksin pertama di dunia, yang didaftarkan untuk melawan Covid-19.