News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mencicipi Kopi Khas Flores Buatan Om Agus Pemilik Kopi Tuk Keliling Labuan Bajo di Bukit Cinta

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Om Agus dengan Kedai Kopi Kelilingnya Kopi Tuk Labuan Bajo di Bukit Cinta, NTT, Minggu (28/3/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Labuan Bajo yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya memiliki keindahan alam dan juga pantai yang memanjakan mata.

Ada hal unik juga tentang Labuan Bajo, yaitu seorang pedagang kopi keliling bernama Agustinus yang menjajakan kopi khas Flores.

Agustinus sendiri berjualan kopi menggunakan sepeda motor, dan tempat Ia menawarkan kopinya berpindah-pindah di beberapa daerah di Labuan Bajo.

Agus adalah pria yang berusia separuh abad lebih. Sudah hampir empat bulan terakhir, pria asal Larantuka sebuah kecamatan di sisi timur Flores.

Saat penulis mengunjungi Bukit Cinta yang berada di Jalan Bukit Cinta, Labuan Bajo bertemu dengan Agustinus sang penjual kopi keliling ini.

Baca juga: Warung Kopi Jadi Sarang Prostitusi, Lokasi Tak Jauh dari Mapolres Banyuasin, Ditemukan Kondom Bekas

Pria yang akrab disapa Om Agus ini, menamai kedai berjalannya "Florasta Barista Kopi Tuk". Saat itu Tinus sedang mangkal di Bukit Cinta untuk menjajakan topinya kepada para wisatawan ingin mencicipi kopi NTT ini.

"Saya berpindah-pindah saat berjualan, tetapi biasanya saat matahari mulai tenggelam sudah pasti akan ada disini bila tidak ada halangan," Om Agus saat ditemui Tribunnews, Minggu (28/3/2021).

Baca juga: CoffeeClue.Com Ingin Beri Knowledge Kopi pada Setiap Pelanggan

Tinus juga menyebutkan, dirinya menawarkan kopi seduh Robusta dan juga Arabika khas NTT."Kita ada kopi Robusta dan Arabika," kata Om Agus.

Kopi yang dijajakan oleh Om Agus ini diantaranya, Robusta Ruteng, Robusta dan Arabika Bajawa, Arabika Flores dan Blend Florasta yaitu campuran biji kopi pilihan antara Robusta dan Arabika.

Dalam metode penyeduhan yang sederhana, kopi ini sangat pas untuk menemani menikmati matahari tenggelam di Bukit Cinta yang memanjakan mata.

Saat itu, penulis memesan kopi Arabika Bajawa. Metode penyeduhan Om Agus sangatlah sederhana dengan cara tubruk, yaitu metode air dengan suhu hampir mendidih langsung dituangkan ke gelas yang sudah terisi kopi.

Baca juga: Resmi di Buka Jakarta! Kopi Curhat Jadi Destinasi Curhat Para Penggemar Kopi

Tinus tidak menggunakan metode seperti pembuatan kopi saat ini, yang menggunakan alat filter seperti V60 ataupun alat lain.

Kopi yang disediakan Om Agus juga tidak berbentuk biji, tetapi sudah halus dan siap seduh. Satu gelas Arabika Bajawa dihargai Rp 10 ribu, harga ini tentunya sangat terjangkau dengan bonus menikmati matahari tenggelam dan pemandangan pantai di Bukit Cinta.

Selain itu Om Agus juga menjual kopi yang sudah dihaluskan dan juga sudah dipacking, dengan harga Rp 120 ribu per 250 gram.

Om Agus sendiri menjelaskan, bahwa sebelum memulai usaha Kopi Tuk ini dirinya adalah seorang pegawai di Banyuwangi, Jawa Timur.

Karena alasan tertentu dan pada awal adanya pandemi Covid-19, dirinya pun memikirkan sebuah usaha yang meski di tengah pandemi tidak akan habis dicari oleh orang banyak.

"Saya coba cari usaha yang memang tidak akan mati, biarpun ada pandemi ini. Akhirnya saya coba berjualan kopi, dan hingga saat ini," kata Om Agus.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo dan mengunjungi Bukit Cinta tentu dapat mencoba kopi buatan Pak Tinus ini dengan pilihan kopi yang ditawarkannya.

Untuk yang penasaran seperti apa Kopi Tuk, bisa melihat media sosial Instagram yang bernama @kopituklabuanbajo.

Berita terkait

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini