Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan wisatawan muslim yang datang ke Indonesia selama ini didominasi dari negeri tetangga.
Menurutnya, Malaysia dan Singapura memiliki jumlah warga muslim cukup banyak dan seringkali berkunjung ke tanah air.
"Wisatawan muslim kita didominasi dari Malaysia dan Singapura di mana jumlah penurunannya hampir bersimetris dengan jumlah penurunan wisatawan seluruh negeri. Jadi menurut saya jika kita melihat tahun 2019 dampaknya luar biasa dari 126 juta kunjungan menjadi hanya 4 juta," tutur Sandiaga dalam webinar Selasa (6/4/2021) malam.
Menparekraf memandang pandemi Covid-19 menjadi kesempatan untuk mengembangkan ekosistem industri halal di destinasi pariwisata prioritas.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Angka Kunjungan Wisatawan Ke Bali Sudah Setengah Dari Sebelum Pandemi Covid-19
"Kami mempersiapkan pariwisata halal ini mulai dari perluasan layanan seperti produk ekonomi kreatif dan yang bukan donasi," ucapnya.
Pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi menata pariwisata dan produk halal Indonesia bagi wisatawan muslim.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini tercatat menempati peringkat pertama di Global Islamic Tourism Index.
Baca juga: Sandiaga Uno Nilai Masyarakat Siap Sambut Era Pariwisata Baru
"Ke depan kita bukan hanya mempertahankan posisi nomor satu.
Tapi fokusnya memperluas pasar kita dan menjangkau originasi-originasi yang selama ini belum tersentuh oleh destinasi pariwisata Indoneisa," imbuh Sandiaga.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya menambahkan bahwa produk halal usaha mikro sudah berjalan sejak 2016.
Dia menjelaskan pemerintah selama ini sudah bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam pengadaan produk halal di tempat wisata muslim.
"Kita sudah menyiapkan bahan-bahan ataupun produk UKM yang halal terutama di lima destinasi prioritas ditambah ada Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jawa Barat, DIY, Malang, dan Sulawesi Selatan," tutur Eddy.