Seorang perajin pandai besi di Kampung Ngledok bernama Joko Widodo menyebut, dirinya sudah 15 tahun menekuni usaha pandai besi.
"Awalnya ini usaha turun-temurun dari keluarga saya, sejak 15 tahun terakhir saya yang mengelola usaha ini," tuturnya kepada Tribun Jogja.
Selama pandemi Covid-19, penjualan usahanya cukup tersendat. Hal itu ia rasakan sejak satu tahun terakhir.
"Kalau produksinya lancar, kalau penjualannya macet sejak ada corona. Sekitar setahunan," jelasnya.
Sebelum pandemi Covid-19, per bulan dia bisa mendapat pemasukan bersih hingga Rp10 juta.
"Kalau pandemi ini paling tinggi dapat setengahnya. Sekarang karyawan saya cuma 4 orang. Sebelumnya ada 19 orang karyawan saya," tutupnya.
Artikel ini tayang di TribunJogja.com dengan judul Bermula dari Keahlian Seorang Mpu Sepuh, Kampung Ngledok Klaten Jadi Sentra Pandai Besi
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Agus Wahyu