Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah berencana dan mulai mempersiapkan kembali dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara.
Rencana tersebut dikarenakan kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Selain itu, kemungkinan di Bali akan menerima turis asing lagi pada Oktober 2021.
Sejauh ini, pemerintah menyatakan telah melakukan berbagai persiapan untuk pembukaan wisatawan di Bali.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pada acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021.
Baca juga: Sandiaga Uno Pesankan 3 Hal yang Harus Dilakukan Peserta AKI 2021 agar Mencapai Kesuksesan
Baca juga: Jelang Dibukanya Pintu Wisman ke Bali, Kemenhub: Tinggal Hotel Karantina Sedang Dipersiapkan
Selain itu Sandiaga menyebutkan jika penerbangan internasional di Bali akan dibuka pada 14 Oktober 2021 mendatang.
"Kami terus mempersiapkan dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian. Pada 14 oktober akan kita terima penerbangan internasional pertama di Bali," ungkapnya saat diwawancarai Tribunnews, Selasa (7/10/2021).
Di sisi lain, sudah ada 35 hotel yang sudah di tunjuk sebagai hotel untuk menjadi tempat karantina. Sandiaga pun memaparkan pemerintah akan memastikan keselamatan masyarakat di Bali.
Tidak hanya itu seluruh destinasi wisata menjadi prioritas keselamatan dan keamanan oleh pemerintah. Karenanya perlu dilakukan antisipasi dengan tetap melaksanakan dan meningkatkan protokol kesehatan.
"Testing dan tracing diperluas, vaksinasi akan gaspol. Berikut pula dengan integrasi aplikasi Peduli Lindungi serta untuk meningkatkan fasilitas kesehatan," katanya lagi.
Sehingga kalau seandainya ada lonjakan kasus lagi, sudah diantisipasi oleh pemerintah. Dan tidak mengakibatkan dampak seperti pada bulan Juli-Agustus lalu.
"Sosialisasikan, beri edukasi pada masyarakat. Karena peran masyarakat paling utama terutama Bali kembali untuk wisatawan mancanegara," katanya lagi.
Sandiaga pun menyebutkan jika rencana ini akan berjalan secara bertahap dan berkelanjutan. Selain itu pemerintah tidak ingin terburu-buru dan memastikan bahwa industri wisata mancanegara telah siap.