TRIBUNNEWS.COM - Solo backpaker belakangan menjadi pengalaman yang ingin dinikmati sejumlah orang.
Termasuk halnya yang dilakukan Traveler bernama Lorian asal Lampung ini.
Lorian berani mengelilingi lima negara dalam 40 hari seorang diri.
Kepada Tribunnews dia bercerita soal pengalamannya selama sebulan lebih itu.
Alasan Lorian berkeliling ke lima negara di Asia Tenggara ini karena jaraknya yang berdekatan.
aca juga: 6 Tip Travelling ke Raja Ampat yang Bikin Liburan Makin Menyenangkan
Meski awalnya, Lorian hanya berniat untuk berkeliling ke tiga negara saja.
Pada Januari 2023 ia memulai perjalanan solo backpaker ke Singapura hingga Vietnam.
Awalnya dia terbang dari Yogyakarta menuju Singapura.
"Aku terbang dari Yogyakarta ke Singapura. Dari Singapura, naik kereta ke Malaysia, Malaysia naik bus ke Thailand. Terus aku langsung ke Kamboja, Vietnam, baru pulang ke Indonesia," kata Lorian kepada Tribunnews seperti dikutip dari tayangan On Cam Everynight, Senin (15/5/2023).
Selama 40 hari itu Lorian bertemu dengan para backpaker lainnya.
Kebanyakan, mereka adalah bakcpaker dari Belanda dan Jerman.
Baca juga: Sama-sama Suka Travelling Ekstrim, Nikita Willy dan Indra Priawan Akan Bulan Madu ke Benua Terpencil
Meski tidak ada teman yang diajaknya dari Indonesia, ia tetap menikmati perjalanannya tersebut.
Lorian mengaku, dirinya nekat berleliling ke lima negara karena ia sangat antusias dan ingin menemukan tantangan baru.
"Aku lebih suka ketemu sama orang-orangnya (backpaker lain). Meskipun misalnya aku ke Malaysia aku bukan cuma ketemu orangMalaysia. Banyak banget traveler di sana yang bisa kutemui dari berbagai negara," beber Lorian.
Tak dipungkiri selama 40 hari solo travelling dia begitu merindukan rumah.
Bahkan sempat terlintas untuk menyerah dan pulang ke Indonesia.
Tak hanya pengalaman yang menyenangkan, Lorian juga mendapatkan pengalaman buruk ketika tiba di Kamboja.
Saat tiba di imigrasi, dia tiba-tiba dipalak oleh preman Kamboja.
Lorian dimintai uang sebesar 1.000 Bath atau sekitar Rp 440.000.
"Aku dipalak sama preman Kamboja, dan dipalaknya beneran di imigrasinya, Mereka bilang, kalau mau masuk sini (Kamboja) VIP Stamp harus bayar 1000 Bath," ujarnya.
Baca juga: Ingin Healing ke Bali saat Liburan? Berikut 11 Kawasan Wisata yang Selalu Curi Perhatian Pelancong
Meski begitu, Lorian memilik untuk tak membayarnya.
Pasalnya Lorian mengetahui jika seharusnya turis dari Indonesia tidak diharuskan untuk membayar.
Setelah beberapa lama ditahan oleh pihak imigrasi Kamboja, akhirnya Lorian dilepaskan.
Tak hanya asik menikmati travelling, Lorian juga berupaya menghasilkan uang saat jalan-jalan lewat konten-konten yang dibuatnya.
"Karena aku ngonten, kemana pun aku pergi aku harus terus berpikir apa yang bisa bikin aku dapat revenue lagi dari travelling aku."
"Aku pengennya menghasilkan duit dari travelling itu," kata dia.
Menurut Lorian, keberanian akan menyelamatkan traveler di situasi darurat.
Ia juga menganjurkan untuk pada traveller atau backpaker untuk cari tahu dulu negara tujuan mereka.
Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.
Terlebih traveller juga punya persiapan matang untuk jalan-jalan.
Lihat Wawancara Selengkapnya di sini:
(Tribunnews.com/Tribun-Video.com/Saradita)