Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform agen perjalanan Traveloka menyatakan industri pariwisata Indonesia saat ini sudah pulih dilihat dari meningkatnya minat perjalanan internasional.

Hal itu disampaikan CEO of Transport Traveloka Iko Putera dalam gelaran Traveloka Travel Fair di Mall Kota Casablanca, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Iko menyampaikan data internal Traveloka bahwa sepanjang semester I 2023, terdapat peningkatan sebesar hingga 3 kali lipat untuk pencarian destinasi domestik dan internasional.

Baca juga: Dukung Pariwisata Bali, ASDP Siap Kembangkan Pelabuhan Gilimanuk

Menurutnya, animo masyarakat dalam berwisata juga tercermin dari tingkat pemesanan akomodasi, tiket pesawat dan atraksi internasional jika dibandingkan dengan periode 2022.

“Bulan Juni tahun ini merupakan momentum liburan sekolah pertama setelah pandemi mereda. Kami mengamati adanya lonjakan minat pariwisata domestik maupun internasional yang luar biasa, terutama segmen family travel,” ucap Iko.

Untuk itulah Traveloka menjelang musim libur sekolah ini menggelar Traveloka Travel Fair 2023 untuk meningkatkan tren pariwisata pasca pandemi Covid-19.

“Ini menjadi bagian dari wujud komitmen kami dalam mendorong pariwisata global, sekaligus memberikan solusi kemudahan kepada konsumen dalam merencanakan dan mewujudkan aspirasi perjalanan mereka, terutama untuk perjalanan internasional,” tukasnya.

Merujuk pada data Kementerian Perhubungan, indikasi peningkatan minat perjalanan internasional sudah terbaca dari antusiasme masyarakat pengguna angkutan udara sepanjang 2022.

Sebanyak 11,87 juta orang tercatat sebagai penumpang pesawat rute internasional, dengan tingkat pemulihan pergerakan penumpang internasional mencapai 33 persen.

Sementara itu, tren positif juga ditunjukkan oleh data “Year in Search 2022” oleh Google.

Pada kategori minat terhadap perjalanan internasional, sepanjang 2022 minat masyarakat Indonesia untuk berlibur ke luar negeri naik hampir 3 kali lipat.

Dari jumlah perjalanan tersebut, tercatat sebanyak 60 persen perjalanan bertujuan untuk leisure dan hiburan, seperti liburan bersama keluarga, teman, bahkan solo travel disusul dengan perjalanan bisnis, wisata religi dan tujuan pendidikan.