News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pola Makan Vegan Kini Mulai Diterapkan Saat Traveling

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Traveling busa mengasyikkan sekaligus hal yang berat bagi tubuh karena makanan yang tak teratur. Pola makan vegan bisa ditiru.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Traveling dapat menjadi pengalaman yang mengasyikkan sekaligus hal yang berat bagi tubuh.

Karena kita tidak hanya menghadapi stres dalam perencanaan dan packing barang untuk traveling saja, namun juga kebiasaan makan yang tidak teratur serta makanan yang terasa asing yang saat traveling.

Kebiasaan makan yang tidak teratur serta makanan yang terasa asing pada saat traveling bisa jadi masalah tersendiri.

Ini tentu saja dapat mempengaruhi tingkat energi, pencernaan dan kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.

Baca juga: Abon Vegan UMKM Karanganyar Tembus Pasar Global, Dibuat dari Jantung Pisang hingga Cempedak

Oleh karena itu, anda dapat beralih pada pola makan vegan yang mampu membantu mengurangi masalah ini dan membuat pengalaman traveling menjadi lebih menyenangkan.

Pola makan vegan hanya didasarkan pada konsumsi makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Diet ini telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan level energi, pencernaan dan manajemen berat badan.

Selain itu, pola makan vegan juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan seseorang dan selaras dengan nilai-nilai etika.

Lalu apa saja manfaat pola makan vegan saat traveling?

- Peningkatan level energi dan penurunan tingkat kelelahan

Dikutip dari laman www.vegantravel.guide, Senin (31/7/2023), salah satu manfaat utama pola makan vegan saat traveling adalah peningkatan level energi dan penurunan tingkat kelelahan.

Pola makan yang kaya akan makanan nabati utuh menyediakan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti zat besi, seng dan vitamin B yang membantu menjaga tingkat energi tetap tinggi dan menghindari tubuh mengalami kelelahan.

Makanan nabati biasanya lebih rendah lemak dan kalori daripada produk hewani.

Perlu diketahui, saat traveling, tubuh kita mudah untuk jatuh ke dalam perangkap konsumsi makanan olahan yang tinggi lemak, ini tentu dapat membuat tubuh merasa lelah dan lesu.

Dengan berpegang pada pola makan vegan, maka anda dapat memastikan tubuh mendapatkan asupan makanan padat nutrisi.

Ilustrasi Kuliner murah Bali. (asiawebdirect.com)

Ini akan membuat anda tetap berenergi dan siap untuk menjelajahi tujuan traveling anda.

Zat besi adalah mineral penting yang memainkan peran penting dalam produksi energi.

Pola makan vegan menyediakan zat besi non-heme yang ditemukan dalam makanan nabati seperti kacang-kacangan, sayuran hijau dan sereal yang diperkaya.

Sementara itu B12 adalah nutrisi penting lainnya yang ditemukan dalam makanan nabati yang diperkaya, ini membantu dengan produksi sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh dan memastikan produksi energi.

Menjaga Kadar Gula Darah

Beralih pada pola makan vegan juga dapat membantu meningkatkan pengaturan gula darah yang dapat berdampak positif pada tingkat energi.

Pola makan tinggi makanan nabati utuh dan rendah karbohidrat olahan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.


- Memperbaiki pencernaan dan mengurangi risiko masalah perut

ilustrasi diare (Freepik)

Mengkonsumsi makanan vegan saat traveling dapat memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan pencernaan dan mengurangi risiko masalah perut.

Makanan nabati mudah dicerna karena tidak mengandung produk hewani, artinya lebih banyak nutrisi yang diserap dari makanan, sehingga membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan anda.

Selain itu, menghindari daging dan telur dapat membantu mengurangi risiko keracunan makanan.


- Risiko dehidrasi lebih rendah

Cegah dehidrasi saat berlibur ketika musim pancaroba dengan meminum air kelapa di sela-sela kegiatan. (Shutterstock)

Pola makan vegan memiliki lebih sedikit kemungkinan penyebab anda mengalami dehidrasi saat traveling dibandingkan dengan diet lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan vegan cenderung lebih langsing daripada mereka yang tidak.

Tidak heran jika anda menganggap bahwa pola makan vegan umumnya mengandung lebih sedikit kalori daripada pola makan lainnya.

Dengan memperhatikan apa yang anda konsumsi saat berlibur, anda dapat menghindari kenaikan berat badan berlebih karena memanjakan diri dengan makanan yang tidak sehat atau berlebihan.

Pola makan vegan juga menghilangkan sumber lemak jenuh yang umum, seperti daging merah yang dapat menambah berat badan yang tidak diinginkan jika tidak dikelola secara tepat.

Memilih makanan nabati daripada produk hewani dapat membantu mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada traveling yang berkelanjutan (sustainability).

Saat traveling, terkadang ada orang yang terpaksa melakukan flight pagi karena alasan tertentu dan ini tentu saja dapat membuat perut terasa lapar dan terkadang mual.

Namun banyak di antara para traveler yang tidak bisa melakukan flight pagi dengan perut yang kosong atau kelaparan.

Untuk mengatasi kelaparan ini, kini ada makanan vegan untuk mereka yang melakukan flight pagi namun tetap ingin menerapkan pola hidup sehat,

AirAsia baru saja merilis menu santan terbarunya untuk inflight meals yakni nasi rendang plant based berbahan dasar daging nabati hasil kolaborasi dengan Green Rebel, startup teknologi makanan asal Indonesia yang membuat daging sapi dan ayam dari protein nabati utuh yang berasal dari tumbuhan.

Rendang ini merupakan daging nabati yang terbuat dari gluten soy, berbahan dasar plant non GMO soy yang tinggi serat, protein, 0 kolesterol dan 100 persen plant based.

Perlu diketahui, makanan yang berasal dari hewan menghasilkan tingkat gas rumah kaca yang jauh lebih tinggi daripada tanaman.

Produksi daging dan susu juga membutuhkan lahan yang lebih luas untuk pakan, penggembalaan dan pembuangan limbah yang mengakibatkan deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Menghilangkan produk hewani dari diet anda juga dapat membantu mengurangi konsumsi air saat traveling.

Dibutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar, kira-kira 15 ribu liter per kilogram (kg) untuk menghasilkan produk daging dibandingkan dengan hanya seribu liter per kilogram untuk sayuran atau biji-bijian.

Sedangkan air sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga melestarikannya saat traveling sangat penting dalam membantu melestarikan Sumber Daya Alam (SDA) yang berharga di seluruh dunia.

Peternakan hewan juga mencemari udara dan air dengan racun seperti nitrogen oksida, amonia dan metana yang dapat menimbulkan efek yang sangat merusak ekosistem planet kita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini