News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Bayi Jerapah Jadi Idola Baru Kebun Binatang, Lahir Unik Tanpa Corak di Tubuhnya

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebun binatang Brigts Zoo di Tennessee, Amerika Serikat memamerkan jerapah langka tanpa bintik. Jerapah langka tersebut lahir di Brights Zoo, Limestone, Tennessee, AS pada 31 Juli 2023 lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengejutkan muncul dari kebun binatang di Amerika Serikat, yang mengenalkan satwa baru mereka jerapah tanpa corak.

Jerapah tanpa corak tersebut lahir baru-baru ini dengan tubuh mungil dan unik.

Hadirnya jerapah tanpa corak di Kebun Binatang Tennessee, negara bagian Amerika Serikat ini langsung menyedot perhatian publik.

Seekor bayi jerapah lahir tanpa adanya corak tutul-tutul seperti jerapah pada umumnya dan kini menjadi idola baru di kebun binatang. (Dok. Kebun Binatang Tennessee)

Karena tubuhnya yang unik, jerapah tanpa corak tersebut menjadi idola baru di Kebun Binatang Tennessee.

Di seluruh tubuhnya, tak ada satu pun corak tutul-tutul seperti jerapah pada umumnya.

Bayi jerapah langka ini belum memiliki nama.

Baca juga: Viral Beruang Madu di Kebun Binatang China Disebut Manusia Pakai Kostum, Benarkah Demikian?

Bayi jerapah setinggi 6 kaki tersebut lahir tanpa bintik pada 31 Juli 2023 di Kebun Binatang Bright, sebuah fasilitas milik pribadi di Limestone.

Ia kemudian melakukan debut publiknya di Kebun Binatang Tennessee bulan ini.

Ia adalah jerapah reticulated, salah satu dari empat spesies jerapah.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung saat Weekend, Cek Juga Jadwal Photo Booth Satwa

"Bayi jerapah itu mungkin adalah satu-satunya jerapah berwarna solid yang hidup di Bumi," ujar pihak Kebun Binatang Tennessee.

Jerapah tanpa corak terakhir di penangkaran kemungkinan besar adalah anak jerapah yang lahir di Kebun Binatang Ueno Tokyo pada tahun 1972, CBS News melaporkan.

Corak yang dimaksud adalah jaringan bintik-bintik cokelat poligonal jerapah yang dipisahkan oleh urat berwarna putih krem.

Ilustrasi jerapah dan induknya. (Unsplash/Yoni Kozminsi)

Bintik-bintik tersebut terutama berfungsi sebagai kamuflase di sabana di Kenya utara tempat mereka hidup dan merumput.

"Dan di bawah setiap titik terdapat sistem pembuluh darah yang canggih," menurut Giraffe Conservation Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pelestarian dan pertumbuhan populasi jerapah liar di seluruh Afrika.

Pendiri Kebun Binatang Tennessee Tony Bright mengatakan bahwa anak jerapah yang berusia beberapa minggu ini memberikan sorotan yang sangat dibutuhkan pada konservasi jerapah.

Sekitar 16.000 jerapah masih ada di alam liar, menurut Giraffe Conservation Foundation, penurunan sebesar 50 persen dalam tiga setengah dekade terakhir dibandingkan ketika terdapat sekitar 36.000 jerapah liar yang hidup di benua tersebut.

Anak jerapah baru ini bergabung dengan kawanan jerapah yang sedang berkembang di Bright’s, menyusul bayi jerapah lainnya yang lahir beberapa minggu sebelumnya.

Baca juga: Viral di Medsos, Wanita Beri Makan Jerapah dari Balkon Kamar Hotelnya

Ilustrasi jerapah di cagar alam. (Pixabay/antonytrivet)

Pihak Kebun Binatang Tennessee mengatakan, ia berkembang di bawah pengawasan ibu dan stafnya yang penuh perhatian.

"Sekarang dia hanya membutuhkan sebuah nama, yang dapat dipilih oleh para penggemar sebelum nama pemenang diumumkan pada Hari Buruh," ujar pihak Kebun Binatang Tennessee.

Di antara keempat pilihan tersebut adalah Kipekee, yang berarti unik dalam bahasa Swahili, nama yang cocok untuk bayi yang sangat langka.

Baca juga: Dikira Gorila Jantan, Penjaga Kebun Binatang Kaget Sully Mendadak Lahirkan Bayi dan Menyusui

Terancam punah

Jerapah merupakan salah satu hewan yang terancam punah karena populasinya terus mengalami penurunan, dilaporkan Kompas.com.

Populasi sekarang tinggal 90.000 ekor di alam liar Afrika.

Jumlah itu merosot dari populasi 15 tahun lalu sebanyak 150.000 ekor.

Jerapah sudah punah di tujuh negara.

Salah satu populasi yang terancam adalah Jerapah Rothchild yang hidup di Taman Nasional Murchison Falls, Uganda.

Baca juga: Pengunjung Kebun Binatang Dilarang Tunjukkan Ponsel ke Gorila Agar Tak Kecanduan

Penyelamatan pun dilakukan dengan memindahkan populasi Jerapah Uganda setelah mempelajari jika jumlah jerapah tinggal sedikit yang tersisa.

Upaya membangun populasi baru dilakukan dengan memindahkan 20 jerapah ke tempat baru di seberang Sungai Nil, karena hampir seluruh binatang hidup di sana.

Untuk memantau gerak-geriknya, jerapah dibekali kalung khusus.

Dengan kalung itu bisa memantau gerak-gerik jerapah lewat satelit, sehingga akan diketahui jika jerapah mengalami bahaya.

Hal ini karena banyak manusia yang menangkap jerapah dan bisa terancam bahaya.

Biasanya jerapah akan ditembak dengan obat penenang, matanya ditutup, dan digiring ke trailer khusus. (TribunTravel.com/Sinta)

Kumpulan artikel viral

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini