TRIBUNNEWS.COM - Kota Solo tak henti menghadirkan beragam event menarik.
Kini, Solo tengah dimeriahkan dengan Festival Rajamala 2023.
Festival Rajamala diselenggarakan pada 24-28 Oktober 2023 mendatang.
Melansir akun Instagram @pariwisatasolo, Rabu (25/10/2023), acara ini berlangsung mulai pukul 09.00 - 21.00 WIB.
Baca juga: Sarapan Enak di Solo, Kunjungi 5 Tempat Makan Nasi Liwet yang Murah Meriah
Lokasi festival menempati Kompleks Museum Radya Pustaka Solo di Jalan Slamet Riyadi Nomor 275, Sriwedari, Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.
Festival Rajamala ini akan dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seru dan mengedukasi.
Selain itu, Festival Rajamala juga akan menghadirkan Tina Aditama dan Sangkara.
Tunggu apalagi? Yuk segera kunjunugi Festival Rajamala 2023 dan nikmati berbagai keseruannya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar kegiatan menarik yang ditawarkan Festival Rajamala 2023:
• Kompetisi menulis dan story telling kisah Rajamal dalam bahasa Jawa
Baca juga: Harga Tiket Djawa Pop Project di De Tjolomadoe Solo, Tampilkan Dere sampai Ardhito Pramono
• Belajar bersama menulis aksara Jawa untuk pelajar
• The Story of Centhini
• Dedongengan "Titihan Dalem Baita Kyai Rajamal"
• Penampilan atraksi seni dan budaya pelajar Kota Solo
• Keroncong pelajar
• Bazar kuliner dan UMKM kreatif
• Belajar bersama menyungging wayang dengan cat air untuk pelajar
• Wilujengan wuku
• Pentas wayang kulit lakon Rajamala
Baca juga: Viral Korban Kebakaran di Solo Menangis Uang Belasan Juta Hangus, Langsung Diganti BI
• Aksi massal mewarnai gambar Rajamala
• Sajian musik band
• Bintang tamu: Rina Aditama dan Sangkara Musik Indonesia
Selagi mengunjungi Festival Rajamala 2023, tak ada salahnya pula untuk mampir di Museum Radya Pustaka yang masih dalam satu kawasan.
Melansir Kompas.com, Museum Radya Pustaka dibangun oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada masa pemerintahan Raja Surakarta saat itu, Pakubuwono IX di Dalem Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890.
Adapun, pendiri museum pernah menjabat sebagai patih Pakubuwono IX dan raja selanjutnya, yakni Pakubuwono X.
Lokasi museum dulunya tidak berada di samping Jalan Slamet Riyadi Kota Solo.
Baca juga: Pengunjung Keluhkan Pengamen di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wali Kota Solo Gibran Minta Maaf
Dari Dalem Kepatihan, Museum Radya Pustaka dipindah ke lokasi yang sekarang ini pada 1 Januari 1913.
Lokasi museum berada di samping Taman Sriwedari yang merupakan pusat hiburan warga Solo tempo dulu.
Gedung yang sekarang menjadi Museum Radya Pustaka dulunya merupakan kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.
Sementara itu, menurut Indonesia.go.id, Museum Radya Pustaka menyimpan sejarah kerajaan Mataram Kuno dan Mataram Islam.
Di sana, ada pula koleksi bersejarah, seperti arca, manuskrip, buku, pusaka, dan wayang kulit kuno.
Terdapat patung seorang pujangga Keraton Surakarta pada abad ke-19 bernama Raden Ronggowarsito yang ada di halaman Museum Radya Pustaka.
Ia bisa jadi merupakan inisiator pengumpul artefak di museum karena predikatnya sebagai orang pintar atau pujangga di zamannya.
Adapun, dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, penetapan Hari Museum Nasional berawal acara Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) di Yogyakarta pada 12-14 Oktober 2020.
Penetapan hari nasional yang jatuh setiap 12 Oktober itu terjadi saat Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa-Kamis (26-28 Mei 2015).
Msuem Radya Pustaka mengoleksi beragam benda pusaka kuno, seperti keris, tombak, wayang kulit, gamelan dan naskah kuno.
Museum Radya Pustaka dari namanya memiliki artian sebagai perpustakaan keraton.
Tak heran bila kemudian di museum ini kamu menjumpai lebih dari 400-an naskah kuno.
Museum ini buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB dan tutup di hari Senin.
Baca juga: Nongkrong Sambil Sarapan di Butler Coffee Boutique Solo, Cek Daftar Menu dan Harganya
(Tribunnews.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait agenda event, kunjungi laman ini.