TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan pariwisata dan ekonomi yang pesat harus sejalan dengan upaya konservasi lingkungan.
Di sisi lain, Indonesia saat ini sedang berada pada fase bonus demografi, yang ditandai dengan melimpahnya jumlah pemuda yang memiliki potensi besar dan sifat yang dinamis.
Dalam rangka mendukung visi pariwisata berkelanjutan Indonesia, penting memberikan perhatian lebih kepada generasi muda untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap konsep pariwisata berkelanjutan.
Inisiatif untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta jejaring yang diperlukan anak muda sangat penting untuk dilakukan agar mereka dapat melaksanakan praktek pariwisata berkelanjutan di kehidupan sehari-hari. Kerja sama ini harus terjalin erat antara sektor publik, swasta dan organisasi anak muda.
Dalam acara yang bertajuk 'Townhall Muda: Youth Action & Contribution to Sustainable Tourism' Pijar Foundation dan Traveloka menggandeng organisasi kepemudaan di Indonesia untuk memegang peranan krusial dalam menginspirasi pemuda di seluruh Indonesia untuk menerapkan praktik pariwisata berkelanjutan.
Bertempat di Taman Wisata Alam Mangrove Angke pada pekan lalu, forum yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bappenas, Wahyu Wijayanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, pariwisata berkelanjutan merupakan pilar penting dalam kesejahteraan nasional dan mempunyai peran penting dalam menghadapi tantangan global ke depan.
"Oleh sebab itu dibutuhkan kolaborasi multi-stakeholder yang menjadi kunci pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, yang didukung oleh potensi demografi muda yang besar,” ungkap Wahyu Wijayanto.
Sedangkan Danesta Febianto Nugroho, Ketua Tim Kerja Manajemen Krisis dan Destinasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut mendukung inisiatif ini dan menambahkan bahwa, pemerintah secara aktif mendorong potensi kerjasama dengan sektor non profit dan juga swasta dalam mendukung pariwisata berkelanjutan.
"Kolaborasi dengan generasi muda akan memegang peranan penting dalam hal ini,” tutur Danesta Febianto Nugroho.
Sejalan dengan hal itu, Vice President of Public Policy & Government Relations Traveloka, Widyasari Listyowulan menyatakan bahwa komitmen Traveloka dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas telah berjalan sejak 2021 melalui program penanaman 100.000 bibit mangrove 'Pahlawan Pohon' yang tersebar di Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Widyasari menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mencapai visi pariwisata berkelanjutan dan berkualitas di Indonesia, dengan meningkatnya tren traveling di generasi muda, Traveloka, sebagai platform perjalanan terdepan di Asia Tenggara, berkomitmen untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas bagi generasi muda yang akan menjadi pemimpin dan agen pergerakan untuk pengembangan komunitas di masa depan.
"Inisiatif seperti Townhall Muda sangat penting untuk memunculkan awareness dan exposure kepada generasi muda akan isu-isu seperti sustainable tourism. Dengan adanya awareness tersebut maka generasi muda bisa semakin kritis dan aktif berkontribusi pada industri pariwisata yang lebih baik lagi," papar Widyasari.
Forum ini berhasil mendapatkan komitmen dari berbagai organisasi kepemudaan untuk menjadi pelaku wisata yang bertanggung jawab, mendukung pelestarian lingkungan, mengedukasi diri sendiri dan orang-orang sekitar, terus mendukung ekonomi lokal, dan menjadi duta wisata berkelanjutan.
Forum ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menerapkan wisata berkelanjutan di Indonesia dan memberikan keterampilan umum untuk menerapkan aksi nyata dari konsep wisata berkelanjutan. Saat ini pemerintah Indonesia sedang berusaha mewujudkan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang sesuai dengan standar global.
Hal ini tentunya membutuhkan kontribusi tidak hanya dari pemerintah dan sektor swasta namun juga masyarakat secara luas. Bonus demografi muda yang saat ini tengah terjadi di Indonesia dapat menjadi faktor pendorong penerapan wisata kedepannya.