TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan dibukanya pulau resor Neom di Laut Merah berkonsep mega city dengan desain futuristik untuk menggenjot industri pariwisata di negeri itu, Senin, 28 Oktober 2024.

Pulau mewah berkonsep resor ini dilengkapi restoran, hotel, dan pelabuhan kapal pesiar.

Pembukaan pulau tersebut, yang juga dikenal dengan nama Sindalah, dilakukan Arab Saudi di tengah keraguan yang terus-menerus mengenai kelangsungan Neom.

Peluncuran Neom ini juga dilakukan menjelang digelarnya forum investor besar Davos in the Desert atau Davos di Gurun yang akan dimulai di Riyadh pada 29 Oktober.

“Neom berkomitmen mendukung era baru pariwisata mewah Kerajaan, dengan dibukanya Sindalah,” kata kepala eksekutif Nadhmi al-Nasr dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.

“Destinasi perdana Neom menawarkan pengunjung ‘pandangan pertama’ tentang masa depan portofolio destinasi dan pengembangan kami yang luas," ujarnya.

Sindalah “tersebar di 840.000 meter persegi” dan akan menerima “hingga 2.400 tamu per hari pada tahun 2028”, kata pernyataan itu.

Neom terkenal dengan The Line, gedung pencakar langit kembar terbungkus cermin sepanjang 170 km yang dimaksudkan untuk membentang ke daratan dari pantai.

Saat meluncurkan The Line pada tahun 2022, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan Neom akan dihuni oleh satu juta orang pada tahun 2030 sebelum meningkat menjadi sembilan juta orang pada tahun 2045.

Pada awal tahun 2024 Bloomberg menulis, berdasarkan proyeksi yang direvisi, hanya 300.000 orang yang akan tinggal di The Line pada akhir dekade ini, dan hanya 2,4 km proyek yang akan selesai pada saat itu.

Baca juga: Resor Mewah di Ubud Bali Ini Tawarkan Sensasi Wisata Ramah Lingkungan

Pelaksanaan pembangunan Neom mengalami kemajuan bersamaan dengan proyek infrastruktur raksasa lainnya yang diluncurkan sebagai bagian dari Visi 2030 Arab Saudi, sebagai upaya Pangeran Mohammed untuk memposisikan eksportir minyak mentah terbesar di dunia untuk masa depan pasca-minyak.

Pada tahun 2023, kerajaan di Teluk ini muncul sebagai satu-satunya penawar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola 2034.

Artinya, Arab Saudi mempunyai waktu satu dekade untuk membangun stadion-stadion yang diperlukan untuk arena pertandingan sekaligus meningkatkan kapasitas hotel dan transportasinya.

Pada bulan Desember, Menteri Keuangan Mohammed al-Jadaan mengatakan para pejabat Arab Saudi telah memutuskan untuk mendorong pembangunan beberapa proyek besar hingga melampaui tahun 2030.