TRIBUNNEWS.COM - Di kota Bergamo, Italia, ada sebuah tradisi yang memikat dan penuh misteri: pintu-pintu yang dulunya digunakan untuk membawa jenazah keluar rumah setelah kematian.
Pintu-pintu ini, yang kini tertutup rapat oleh dinding, dikenal sebagai “porta del morto” atau “pintu kematian.”
Baca juga: Koreografi Perjuangan Laksamana Malahayati Raih Penghargaan di Italia
Baca juga: Wakili Indonesia, Tim Misi Budaya Labshcool Juara Sopravista International Festivals di Italia
Jejak tradisi ini tersisa di Bergamo Alta, bagian atas kota Bergamo yang terkenal dengan arsitektur abad pertengahannya.
Ketika kamu menjejakkan kaki di Bergamo, pemandangan menawan akan langsung menyambutmu.
Kota ini penuh dengan istana-istana tua dan jalan-jalan sempit berbatu yang membentuk labirin berliku.
Di sepanjang jalanan kota tua ini, terutama di area Bergamo Alta, kamu akan menemukan pintu-pintu yang terlihat seperti bekas gerbang yang kini ditutup rapat.
Bagi yang tidak mengetahuinya, pintu-pintu ini mungkin tampak seperti bagian dari dinding biasa.
Namun, bagi penduduk setempat, pintu-pintu tertutup ini menyimpan sejarah yang berakar dalam kepercayaan, ritual, dan tradisi yang menghubungkan kehidupan dan kematian.
Porta del Morto: Simbol Kepercayaan dan Ritual
Dilansir dari atlasobscura, pada masa lalu, masyarakat Bergamo percaya bahwa pintu utama rumah tidak boleh digunakan untuk mengeluarkan jenazah karena dianggap sebagai pertanda buruk.
Ada keyakinan bahwa perjalanan terakhir seseorang tidak boleh menggunakan pintu yang sama dengan yang biasa dilalui oleh penghuni rumah yang masih hidup.
Pintu baru pun dibuka khusus untuk jenazah, agar arwah tidak mengganggu mereka yang masih hidup.
Setelah jenazah dibawa keluar untuk dimakamkan, pintu tersebut ditutup kembali, meninggalkan jejak misterius yang masih bisa kita lihat hingga sekarang.
Pintu kematian ini bukan sekadar simbol spiritual, tetapi juga mencerminkan perpaduan antara kepercayaan agama dan keyakinan takhayul.
Dalam budaya setempat, menjaga jarak antara yang hidup dan yang mati dianggap sebagai bentuk penghormatan.
Dengan memiliki pintu yang dikhususkan untuk jenazah, keluarga yang berduka bisa memberi penghormatan terakhir pada almarhum tanpa membawa kesialan bagi mereka yang masih tinggal di rumah tersebut.
Alasan Praktis di Balik Tradisi Unik Ini
Selain alasan spiritual, tradisi pintu kematian ini juga memiliki alasan yang sangat praktis.
Bangunan di Bergamo Alta sering kali memiliki koridor yang sempit dan berliku, serta tangga yang curam, membuatnya sulit untuk membawa peti mati melalui pintu utama.
Membuka pintu baru di dinding luar menjadi solusi praktis, memudahkan proses pemakaman.
Setelah upacara selesai, pintu ini kemudian ditutup kembali dan menjadi bagian dari dinding yang biasa.
Praktik ini, meski memiliki alasan pragmatis, tetap diselimuti nuansa mistis yang kuat, karena pintu ini berfungsi hanya satu kali dalam siklus hidup penghuni rumah.
Jejak Pintu Kematian di Jalan-Jalan Bergamo
Beberapa pintu kematian di Bergamo masih dapat ditemukan di sepanjang Via alla Rocca dan Via Solata.
Pintu-pintu ini kini menjadi saksi bisu dari masa lalu, berdiri sebagai simbol tradisi yang telah memudar seiring perkembangan zaman.
Meski terlihat seperti bagian dinding yang biasa, pintu-pintu ini memiliki aura yang berbeda, seolah menyimpan cerita-cerita lama tentang kehidupan dan kematian yang pernah ada di dalam bangunan tersebut.
Meskipun kini fungsi pintu kematian sudah tidak digunakan lagi, kehadiran mereka menjadi bagian dari sejarah arsitektur dan budaya Italia yang unik.
Saat kamu berjalan-jalan di Bergamo, coba perhatikan dinding-dinding bangunan tua.
Kamu mungkin akan melihat bentuk pintu yang tampak sedikit berbeda dari yang lain, sebuah pintu yang menyimpan kisah akhir perjalanan seorang penghuni rumah dari zaman dulu.
Fenomena Serupa di Wilayah Lain di Italia
Menariknya, pintu kematian seperti ini tidak hanya ditemukan di Bergamo.
Di berbagai wilayah lain di Italia, seperti di Tuscany dan Umbria, pintu-pintu serupa juga bisa ditemukan pada bangunan-bangunan kuno.
Di beberapa kota di wilayah tersebut, tradisi membuka pintu khusus untuk jenazah juga pernah dilakukan.
Ini menunjukkan bahwa praktik ini adalah bagian dari tradisi arsitektur yang lebih luas di Italia dan merupakan simbol dari kepercayaan masyarakat di masa lalu.
Pintu-pintu kematian di Bergamo dan kota-kota lain di Italia menjadi saksi bisu dari perpaduan antara kepercayaan spiritual, alasan praktis, dan ritual penguburan yang mempengaruhi desain arsitektur di masa lalu.
Ketika berkunjung ke Bergamo atau wilayah lain yang memiliki tradisi serupa, pintu-pintu ini memberi kesempatan untuk merenung dan menghargai sejarah serta nilai-nilai budaya yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Italia.
Ambar/Tribunnews