Kemajuan itu pulalah membuat Indonesia bisa membayar balik hutang-hutangnya kepada Jepang sehingga per akhir Desember 2011 jumlah hutang Indonesia kepada Jepang menjadi hanya sekitar 19 miliar dollar AS (data Kementerian Luar Negeri Jepang).
Jepang pun juga pernah kewalahan di bidang perminyakan yaitu tahun 1973 saat krisis minyak dan Indonesia membantu Jepang saat itu sehingga Jepang lolos dari kesulitan minyak. Itulah satu saat di mana Jepang sangat berterima kasih kepada Indonesia.
Kini hubungan kedua Negara sudah 55 tahun. Namun demikian tidak sedikit suara sumbang kepada Jepang. Bukan penulis membela Jepang, tetapi dari kenyataan yang ada banyak sekali bantuan Jepang kepada Indonesia. Mestinya kita banyak berterima kasih kepada Jepang.
Masih ingatkah juga kita akan Tsunami di Aceh Desember 2004? Pasukan bela diri (SDF) pertama yang membantu Aceh saat itu termasuk para dokter dan tim medis adalah dari Jepang. Barulah menyusul bantuan dari Negara lain berdatangan. Saat pasukan SDF Jepang meninggalkan Aceh pun, banyak rakyat di sana menangis karena begitu besarnya jasa mereka banyak membantu rakyat Aceh dan begitu dekat, bergaul dengan manis bersama rakyat setempat.
Itulah kenyataan yang ada hubungan kedua Negara ini. Jadi bukan Jepang menutup diri sehingga disangka tertinggal dalam bisnis dan sebagainya. Jepang tidak mengisolasikan dirinya. Tetapi kita sendiri yang mungkin mesti lebih banyak lagi belajar mengenal Jepang, mengenal budayanya, mengenal karakter manusianya dan segalanya.
Upaya promosi pemerintah Jepang memang terasa masih kurang untuk men-sosialisasikan hal ini di tengah masyarakat Indonesia, terutama kepada generasi muda Indonesia saat ini. Kedatangan PM Jepang Shinzo Abe di Indonesia saat ini mungkin bisa menjadi titik balik Jepang untuk semakin aktif lagi menginformasikan mengenai dirinya agar tidak terjadi salah pengertian di antara bangsa Indonesia mengenai bangsa negeri Sakura ini.
Semoga saja mendapat perhatian dari pemerintahan Jepang lebih lanjut dalam menjalin persahabatan yang lebih baik khususnya dengan Negara-Negara di Asean.
*) Penulis adalah Koordinator Forum Ekonomi Jepang-Indonesia (JIEF), domisili lebih dari 20 tahun di Jepang, konsultan bisnis professional Indonesia-Jepang. Email: info@promosi.jp