Oleh : Baizul Zaman, Ketua Panitia SNATIKA 2015 / Kordinator IEEE SB UNHAS
TRIBUNNERS - Pada tanggal 5 Desember 2015, program sturi teknik informatika bekerja sama dengan Artificial Intelligence And Multimedia Processing Research Group dan IEEE Student Branch Universitas Hasanuddin kembali menyelenggaran Seminar Nasional teknik Informatika (SNATIKA).
SNATIKA 2015 merupakan kegiatan kedua yang diadakan, dimana sebelumnya diselenggarakan pada 2013 yang lalu.
SNATIKA 2015 mengusung tema Pemanfaatan Teknologi Infomasi Untuk Meningkatakan Inovasi Penelitian di Kawasan Timur Indonesia. Selain untuk mendorong inovasi penelitian bidang Teknik Informatika di Kawasan Timur Indonesia, kegiatan ini juga ajang pertemuan ilmiah, sarana diskusi, dan publikasi hasil penelitian maupun penerapan teknologi terkini khususnya di bidang teknik informatika.
Publikasi tidak hanya dikhususkan pada akademisi saja, namun Praktisi dan para pemerhati IT pun dapat mengambil bagian dari kegiatan ini.
Seminar menghadirikan dua orang pakar sebagai pemateri. Mereka adalah, Ir Satriyo Dharmanto MSc yang merupakan Chair of IEEE Indonesia Section.
Ia menyampaikan materi berjudul Internet of Thing (IoT) for Better Life, dimana ia menjelaskan bagaimana hadirnya teknologi yang teknoneksi bisa memberikan manfaat yang besar bagi manusia.
Satriyo mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan kesungguhan dari semua kalangan khususnya peneliti.
Dr Indrabayu ST MT M Bus S ys sebagai pemateri kedua yang merupakan Konselir IEEE Student Branch Universitas hasanuddin sekaligus Kordinator Artificial Intelligence And Multimedia Processing Research Group research group membawakan materi tentang Pemanfaatan CCTV dalam Sistem Transportasi Cerdas Untuk Revolusi Mental.
Ia menjelaskan tentang bagaimana kemudian dengan teknologi ini bisa membentuk mentalitas pengguna kendaraan di jalan raya menjadi lebih baik.
Teknologi CCTV cerdas ini akan terintegrasi dengan pihak-pihak yang berkepntingan dengan otoritas jalan raya seperti dinas perhubungan, kepolisian dan samsat. Teknologi ini kemudian bisa mengidentifikasi pelaku pelanggaran kendaraan bermotor melalui deteksi kecepatan, deteksi plat kendaraan dan deteksi jenis kendaraan secara otomatis. Data pelaku pelanggaran nantinya akan terkirim secara otomatis ke pihak yang berwenang tadi dan dengan ini maka pelaku pelanggaran bisa langsung ditindaki secara langsung tanpa bisa mengelak lagi.
Meskippun membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mewujudkannya, Indrabayu yakin jika diterapkan perlahan-lahan pengendara dijalan raya akan terbiasa dan akhirnya bisa membentuk kedisiplinan dalam berlalu lintas seperti negara-negara maju yang sudah lama menerapkan teknologi ini.
Perlahan tapi pasti jika masyarakat kita telah memiliki mentalitas yang baik maka bukan tidak mustahil bangsa ini akan menjadi bangsa yang hebat.