News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Sebuah Renungan: Tuhan dan Manusia Beragama

Penulis: Arjan Fauzie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Doa

TRIBUNNERS - Kegelisahan itu terus bergerak dalam relung hati, apakah agama telah gagal membuat manusia menjadi baik atau manusia itu sendiri yang katanya punya agama memang tidak bisa baik.

Perjalanan manusia kepada Tuhan (agama dengan kitab suci), adalah perjalanan panjang untuk mencari keridhoan-NYA .

Pada titik ini pada dasarnya adalah penyerah diri pada penciptanya dengan memilih hal yang baik, namun kondisi ideal yang seharusnya cerminan sebuah tampilan manusia atas doa kepada Tuhan tidak berjalan dengan semestinya.

Pelanggaran dan doa terus berjalanan beriringan, doa dan tingkah laku menjadi variabel yang tidak saling berhubungan, yang tidak pernah bersimpangan sehingga tidak bertemu dalam satu terminal yang mampu menyadarkan manusia.

Literatur tentang larangan atau pelanggaran yang diatur oleh agama apapun, bukan sebuah pedoman yang mampu menyentuh hati atau menjadi suatu renungan.

Agama menjadi sisi lain ketika berada di rumah, di luar rumah adalah urusan lain.

Atau apakah ini seperti tulisan Aeron FSihombing, yang mengutip Friedrich Nietzsche, dengan jaman yang terus mengalami perubahan, di mana tiap jaman memiliki pemikiran-pemikiran yang mempengaruhi pola pikir, kebudayaan, etika, teologi, sains dan setiap sendi kehidupan dari masyarakatnya.

Misalnya dengan kemajuan teknologi, maka manusia tidak membutuhkan lagi pertolongan dari Tuhan, karena manusia telah dapat mengurus dirinya sendiri dan ia merasa dirinya otonom dengan rasio yang dimiliki olehnya.

Oleh sebab itu, tidak salah jika Nietzhe telah mengatakan bahwa “kita telah membunuh Tuhan dengan pikiran kita”.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini