TRIBUNNERS - Dalam 11 tahun terakhir ini harga minyak mentah anjlok pada penutupan perdagangan, Kamis dini hari (7/01/2016). Ini diakibatkan oleh tergerusnya perselisihan antara Arab Saudi dan Iran membuat kerjasama antara eksportir utama untuk memotong produksi minyak mentah lebih tidak mungkin bahkan ditambah dengan kenaikan tajam dalam persediaan bensin AS.
Dengan adanya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran telah menggeruskan hampir 8% dari harga minyak dalam tiga hari perdagangan terakhir saja dan telah menenggelamkan spekulasi bahwa anggota OPEC akan menyepakati pengurangan produksi untuk mengangkat harga.
Harga minyak brent turun ke level terendah dalam 11 tahun pada Kamis ini karena kekhawatiran akan ekonomi China ditengah banyaknya suplai.
China meningkatkan devaluasi mata uang Yuan pada Kamis ini membuat mata uang di kawasan Asia melemah dan pelemahan bursa kawasan regional.
Harga minyak brent turun menjadi US$33,09 per barel pada Kamis ini level terendah sejak tahun 2005 meski akhirnya kembali sedikit menguat ke US$33,52 per barel.
Sementara harga minyak West Texas Intermediate turun ke level terendah sejak 2009 berada di US$ 32,77 per barel.
Diperkirakan harga minyak masih berpotensi mengalami tekanan dengan sentimen kelebihan pasokan minyak mentah dunia. Harga minyak akan bergerak dalam kisaran Support $33,50-$33,00 per barel, dan kisaran Resistance $35,00-$35,50 per barel.