Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat menyatakan, "pemerintah Jawa barat menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk membangun proyek kereta cepat, guna mendukung keterkaitan fungsional antar wilayah. Diharapakan proyek ini dapat menciptakan sentra ekonomi baru, sehingga tercipta ekonomi regional yang menyeluruh."
"Diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja, alih pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat. Disamping itu, ini merupakan perizinan tercepat sepanjang Indonesia Merderka, perizinian pinjam pakai kawasan hutan dapat selesai dalam waktu 3 hari," lanjutnya.
Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China, Hanggoro Budi Wiryawan, melaporkan bahwa Kereta Cepat Indonesia China telah memenuhi beberapa izin dari Walikota, Gubernur dan Menteri terkait.
Proyek ini akan dikerjakan dari tahun 2016 sampai dengan 2018 dan akan mulai beroperasi pada tahun 2019.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Tiongkok atas kerjasama yang baik dengan Indonesia.
Presiden menjelaskan proyek ini adalah kerjasama besar antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok yang sejak akhir 2014 terus-menerus dibahas, dan pada hari ini dapat dilaksanakan peletakan batu pertamanya.
"Era sekarang adalah era persaingan, negara yang mempunyai kompetitif tinggi akan menjadi negara pemenang. Kereta cepat adalah dalam rangka menuju negara cepat yang dapat memenangkan persaiangan antar negara. Transportasi massal lama terlupakan, sekarang harus kita dahulukan dalam pembangunan," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan kenapa proyek ini tidak memakai APBN karena APBN akan dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur di luar jawa. Baik berupa jalan tol di Sumatera dan Kereta Api dari Makasar ke Manado.
Jangan sampai pembangunan bersifat Jawa-sentris lagi tapi Indonesia-sentris. Presiden Jokowi berharap kereta cepat ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dalam jangka pendek dan jangka panjang.