Ditulis oleh : Humas Kemenhut
TRIBUNNERS - Groundbreaking pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan Presiden Joko Widodo di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Kecamatan Cikalong Wetan, Bandung Barat Kamis (21/1/2016).
Jokowi didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur DKI Jakarta Basoeki Tjahaya Purnama.
Kebun Mandalawangi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII ini menjadi tempat pembangunan awal, karena lokasi ini selain akan dilewati rel kereta cepat, juga akan dibangun Transit Oriented Development (TOP) yang akan menyatu dengan pembangunan kota baru Walini.
Kereta cepat Jakarta–Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu, Halim, Karawang, Walini dan Tegal Luar, tidak jauh dari kawasan Gedebage yang nantinya akan menjadi pusat pemerintahan kota Bandung,yakni sepanjang 140,9 km.
Di setiap stasiun dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.
Di Walini, misalnya akan dibangun Kota Baru Walini, dan di Tegal Luar juga dibangun kawasan industri kreatif berbasis IT.
Kota baru ini akan menjadi model dari kota masa depan yang mengedepankan prinsip kawasan layak huni dan ramah lingkungan yang bergengsi tapi juga merangkul semua lapisan masyarakat.
Strategi terbaik berskala global dan berkarakter lokal akan dikedepankan dengan sensitifitas yang tinggi terhadap kebutuhan perkembangan sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan hidup dari masyarakat sekitar.
Groundbreaking proyek kereta cepat ini diharapkan memiliki multiplier effect yang luas bagi masyarakat.
Pembangunan proyek ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah yang juga mulai dicanangkan pada awal tahun 2016.
Sinergi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dengan BUMN dan swasta ini akan menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan yang pada tahun 2016 ditargetkan mencapai 5,5%.
Di sela-sela acara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan bahwa seluruh mekanisme telah dilalui dengan benar oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) termasuk syarat untuk mendapatkan izin analisis dampak lingkungan (Amdal).
Siti menegaskan, proyek ini dalam pembangunannya tidak akan melanggar undang-undang hanya saja pemerintah daerah diharapkan dapat segera menyiapkan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS).
Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat menyatakan, "pemerintah Jawa barat menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk membangun proyek kereta cepat, guna mendukung keterkaitan fungsional antar wilayah. Diharapakan proyek ini dapat menciptakan sentra ekonomi baru, sehingga tercipta ekonomi regional yang menyeluruh."
"Diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja, alih pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat. Disamping itu, ini merupakan perizinan tercepat sepanjang Indonesia Merderka, perizinian pinjam pakai kawasan hutan dapat selesai dalam waktu 3 hari," lanjutnya.
Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China, Hanggoro Budi Wiryawan, melaporkan bahwa Kereta Cepat Indonesia China telah memenuhi beberapa izin dari Walikota, Gubernur dan Menteri terkait.
Proyek ini akan dikerjakan dari tahun 2016 sampai dengan 2018 dan akan mulai beroperasi pada tahun 2019.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Tiongkok atas kerjasama yang baik dengan Indonesia.
Presiden menjelaskan proyek ini adalah kerjasama besar antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok yang sejak akhir 2014 terus-menerus dibahas, dan pada hari ini dapat dilaksanakan peletakan batu pertamanya.
"Era sekarang adalah era persaingan, negara yang mempunyai kompetitif tinggi akan menjadi negara pemenang. Kereta cepat adalah dalam rangka menuju negara cepat yang dapat memenangkan persaiangan antar negara. Transportasi massal lama terlupakan, sekarang harus kita dahulukan dalam pembangunan," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan kenapa proyek ini tidak memakai APBN karena APBN akan dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur di luar jawa. Baik berupa jalan tol di Sumatera dan Kereta Api dari Makasar ke Manado.
Jangan sampai pembangunan bersifat Jawa-sentris lagi tapi Indonesia-sentris. Presiden Jokowi berharap kereta cepat ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dalam jangka pendek dan jangka panjang.