News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

ITW: Kemacetan Jakarta Hanya Bisa Ditolong Melalui Doa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan fokus pada pengadaan bus, penertiban parkir liar, serta pengandangan bus tak layak operasi demi mengurai kemacetan. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Ditulis oleh : ITW Indonesia

TRIBUNNERS - Indonesia Traffic Watch (ITW) mengajak seluruh masyarakat khususnya warga Jakarta berdoa meminta kepada Tuhan, agar tidak menurunkan hujan dengan waktu yang lama sehingga ruas jalan tidak tergenang air dan kemacetan kian parah.

"Kita tidak pesimis kemampuan Pemprov DKI mengatasi banjir dan kemacetan, tetapi untuk saat ini rasanya hanya doa yang bisa menolong kita dari banjir dan kemacetan,” kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, Jumat (26/2/2016).

Pihaknya juga mengingatkan pada musim hujan seperti saat ini, masyarakat pengguna jalan raya baik pengendara kendaraan maupun pejalan kaki, agar lebih hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, supaya terhindar dari kecelakaan di jalan raya. Karena masih banyak ruas jalan yang berlobang dan tergenang air.

Menurut Edison, hujan yang turun sejak dua hari terakhir telah menimbulkan kemacetan yang semakin parah. Apalagi ada sekitar 45 titik ruas jalan yang tergenang air di berbagai wilayah Ibukota Jakarta, khususnya Jakarta Barat, Utara, dan Timur.

Edison menyebut, dalam mengatasi kemacetan di Jakarta, Pemprov DKI masih berkutat pada program jangka panjang seperti pembangunan jalan raya dan ruas jalan tol.

“Pemprov DKI terlihat cepat bahkan tampak seperti pahlawan yang siap mati demi rakyatnya, jika upaya yang akan dilakukan berupa proyek bernilai besar," tutur Edison.

Seharusnya, Edison menambahkan, Pemprov DKI membuat kebijakan yang langsung pada substansinya seperti menekan populasi kendaraan di Jakarta.

Karena pemicu utama terjadinya kemacetan di Jakarta adalah akibat jumlah kendaraan yang sangat tidak sesuai dengan daya tampung jalan yang ada.

Sehingga membatasi penjualan kendaraan baru di wilayah Jakarta, adalah upaya yang efektif dan tidak membutuhkan anggaran besar.

Tetapi kebijakan itu harus disertai dengan penambahan jumlah angkutan umum yang baik dan bisa mewujudkan Keamanan, Keselamatan,Ketertiban dan Kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas.

Serta penegakan hukum untuk meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat.

"Sudah waktunya Pemprov DKI melakukan langkah yang ekstrim untuk mengatasi kemacetan dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

ITW berharap, Pemprov DKI tidak lagi hanya semangat ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang bernuansa proyek dengan nilai besar seperti pembangunan jalan tol.

Pemprov DKI juga harus memiliki program-program jangka pendek, yang bisa secara langsung mengatasi permasalahan seperti kemacetan.

Sebab, masalah kemacetan sudah sampai pada tingkat gawat darurat sehingga memicu stres para pengguna jalan. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini