Ditulis oleh : Al Azhar Peduli Umat
TRIBUNNERS - Diusinya yang masih muda, Jessica harus membanting tulang sebagai penyanyi dangdut agar bisa bersekolah.
Gadis manis berusia 20 tahun ini, lahir dari keluarga berpenghasilan pas-pasan. Ayahnya membuka sebuah bengkel kecil yang penghasilannya hanya cukup memenuhi kebutuhan makan setiap hari.
Tak jarang, Jessica dan adiknya menunggak bayar SPP sekolah.
Melihat hal tersebut, sang tante mengajak Jessica yang saat itu baru duduk dibangku kelas 1 SMK untuk ikut bernyanyi saat hajatan dikampungnya.
Ia terpaksa menjadi biduan dangdut untuk membantuĀ perekonomian keluarganya.
Honor sebesar Rp 150.000 setiap kali manggung dipakainya untuk membeli buku LKS tiap semester dan uang jajannya sehari-hari.
Praktis Jessica tak lagi meminta uang pada orangtuanya.
Dari panggung ke panggung Jessica mengumpulkan rupiah, terkadang ada rasa malu menghinggapinya.
Belum lagi cibiran dari teman-teman disekolahnya.
Namun ia tak ambil pusing, ia tetap menjadi biduan.
"Saya menjadi biduan dangdut yang tidak seronok dan tanpa goyangan," ujarnya.
Hidupnya berubah ketika kelas 3 SMK, sang kepala sekolah memanggilnya bersama 4 temannya.
Mereka terpilih mendapatkan Beasiswa 3G Indonesia dari Al Azhar Peduli Ummat yang memang dikhususkan bagi siswa kelas 3 SMU/SMK/Aliyah atau sederajat.