News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Maluku Berencana Bangun Laboratorium Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Maluku Said Assagaff.

Ditulis oleh : Pemprov Maluku

TRIBUNNERS - Konferensi Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial Indonesia (IPPSI) berlangsung di Ambon, Senin (11/4/16).

Konferensi yang berlangsung di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) itu dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawangsa.

Juga hadir dalam acara pembukaan konfrensi, Gubernur Maluku Ir Said Assagaff, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, pejabat TNI/POLRI, para rektor perguruan tinggi se-Provinsi Maluku serta tokoh agama dan tokoh masyarakat Maluku.

Konferensi IPPSI bertujuan untuk membangun persamaan persepsi dalam rangka pembangunan keserasian sosial di Indonesia.

Diharapkan terjadi keselarasan antar elemen sosial dan antarelemen sosial dengan pemerintah.  

Perwujudan pembangunan keserasian sosial merupakan satu keniscayaan dan tidak boleh sekedar omongan belaka.

Gubernur Maluku, Said Assagaff, menyambut baik sekaligus mendukung konferensi IPPSI tersebut.

Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa membangun keserasian sosial di Maluku, rakyat Maluku berangkat dari pengalaman konflik tahun 1999 – 2003.

Meski kala itu terjadi gesekkan (kekacauan) sosial, rakyat Ambon khususnya dan Maluku pada umumnya akhirnya mampu menyadari bahwa konflik adalah sesuatu yang merusak kehidupan sosial hingga berimbas pada semua aspek kehidupan.

Masyarakat Maluku bertekad untuk tidak mau mengulang dan bahkan bertekad untuk senantiasa menghindari konflik.

"Kami bertekad untuk mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia karena Maluku merupakan salah satu daerah multikultural dan maritim terbesar di negara ini. Maluku terdiri dari 1.340 buah pulau, memiliki 117 buah bahasa, 100 sub suku serta agama multi-religius. Apabila kami dan masyarakat Maluku tidak dapat mengelola dengan baik keragaman tersebut maka akan menimbulkan persoalan sosial yang sangat besar," ujarnya.

Usai pembukaan Konferensi IPPSI, Menteri Sosial melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Keserasian Sosial yang berlokasi di desa Hunuth, Kota Ambon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini