Banyak kalangan menginginkan bahwa ritual seremonial itu bukan sekedar untuk gagah-gagahan dan menunjukkan identitas kelas tertentu di kalangan masyarakat Kalimantan secara umum.
Tetapi pada nilainya yang paling esensial, MADN sudah seharusnya mampu tampil sebagai satu-kesatuan kelompok dengan akar rumput yang solutif terhadap ketercabikkan masyarakat Dayak dari kesejahteraan.
Bukan sebaliknya, justru menjadi instrumen untuk membungkam kelas bawah dengan cara “diam-diam” khas elit.
Lembaga adat seperti MADN jika benar sebutan ini harus mampu menjadi ruang dialog yang efektif terhadap persoalan-persoalan lama yang tak kunjung selesai-selesai.