Ditulis oleh : Humas Sean Gelael
TRIBUNNERS - Pebalap muda Indonesia Sean Gelael memiliki hubungan yang sangat dekat dan kuat dengan keluarganya. Dalam setiap balapan, Sean selalu ditemani ayahnya Ricardo Gelael dan ibundanya Rini Gelael.
Meski demikian, Sean tak merasa menjadi anak emas. Dia menikmati kemandiriannya dalam mempersiapkan diri di ajang balap GP2.
Dalam beberapa bulan terakhir, Sean tinggal bersama Mitch Evans, rekan setimnya di Pertamina Campos Racing di sebuah apartemen di London, Inggris, dan Valencia, Spanyol.
Dalam kesehariannya, Sean mempersiapkan sendiri kebutuhannya, pergi sendiri ke tempat kebugaran atau jogging selama satu sampai dua jam di sekitar apartemennya.
Jika di London, Sean lebih sering berdua dengan Mitch dan pelatih kebugarannya, Andy.
Adapun di Valencia suasannya lebih ramai. Karena markas Campos Racing berada di kota ini, pebalap Jagonya Ayam KFC Indonesia itu lebih banyak berhubungan dengan beberapa anggota tim.
Selain latihan kebugaran, Sean juga harus menyantap menu latihan lain, seperti simulasi balap di ruang simulator. Sean juga banyak terlibat diskusi dengan para mekanik dan kru tim lainnya.
“Selama di Valencia sepertinya tidak ada hari libur. Bahkan hari minggu pun kita tetap latihan dan diskusi. Buat saya tak masalah. Saya menikmati semua ini demi persiapan jelang balapan perdana di Barcelona,” kata pebalap berusia 19 tahun ini.
Ditambahkan, meski tidak ditemani kedua orang tuanya, Sean tak pernah merasa kesepian karena komunikasi mereka tak pernah putus. “Ya, saya tahu namanya orang tua pasti khawatir kalau anaknya jauh dari mereka. Makanya kami selalu berkomunikasi. Lagi pula, saya juga harus belajar hidup mandiri,” kata Sean.
Kemandirian menjadi modal penting di masa yang akan datang. Ketika proses pembelajaran telah selesai, Sean pun sudah siap andai suatu saat membawa bendera Jagonya Ayam seorang diri, tanpa didampingi rekan setim yang berpengalaman.
Terlebih persaingan ketat di dunia balap mobil berdampak positif terhadap karakter pebalap yang menyukai musik rap itu.
Di sisi lain, Sean juga sudah semakin percaya diri dengan persiapan yang panjang jelang balapan GP2. Di awal tahun, Sean dua kali mengikuti ajang balap Asian Le Mans Series bersama Antonio Giovinazzi. Di ajang ini dia tampil sebagai juara.
Setelah itu, di sela-sela latihan kebugaran dan kemampuan teknik balap bersama tim Campos, Sean juga ikut balapan perdana European Le Mans Series di sirkuit Silverstone, Inggris, bulan lalu. Hasilnya lumayan karena Sean bersama Mitch dan Antonio finis di lima besar.
Pekan lalu, Sean mendapat kesempatan langka dengan mengikuti undangan tes simulator di markas Dallara Automobil di Bologna, Italia. Semua pengalaman ini mematangkan persiapan Sean dan menambah rasa percaya dirinya.
“Ya, saya melihat Sean semakin mandiri. Pelan-pelan dia tidak terlalu bergantung lagi pada orang di sekitarnya. Dia menjadi lebih bertanggung jawab,” kata Ricardo Gelael.
Pun demikian, Sean tak pernah melupakan momen kebersamaan dengan kedua orangtuanya. Pada hari Ibu kemarin, Sean bahkan menulis pesan dengan gaya khasnya khusus untuk sang ibunda.