Namun dalam pelaksanaan penegakan hukum belum berjalan maksimal dikarenakan sulitnya deteksi terhadap dugaan diskriminasi terhadap pekerja.
Untuk itu, menurut Maruli Apul Hasoloan, diperlukan peningkatan kapasitas bagi pengawas ketenagakerjaan dalam melakukan deteksi terhadap dugaan diskriminasi terhadap pekerja.
‘’Peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan pemberian secondment(pemagangan) di Jenewa maupun training di ITC Turin,’’ katanya.
Delegasi Indonesia menggelar pertemuan bilateral lain dengan Patrick Belser, (Senior Economist, Wage Specialist, Inclusive Labour Markets, Labour Relations and Working Condition Branch, Condition of Work and equality Department).
Pertemuan ini merupakan tindak atas pertemuan di Jakarta, mengenai kemungkinan bantuan dari ILO untuk memfasilitasi forum tukar pengalaman tentang sistem pengupahan di negara-negara lain di dunia.
Selain itu, membantu sosialisasi dan perluasan informasi tentang kebijakan peraturan pengupahan Indonesia,technical assistance dan pelatihan untuk peningkatan kapasitas pekerja/buruh, pengusaha, aparatur pemerintah termasuk pengawas ketenagakerjaan.
Sore ini, Menaker M Hanif Dhakiri, sekitar pukul 16.00 waktu Jenewa dijadwalkan akan menyampaikan pidato resmi pada International Labour Conference (ILC) di Palais des Nations Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelumnya, Hanif Dhakiri juga akan menyampaikan pidato pada forum ASPAG (Asia Pacific Group of ILO) Ministerial Meeting. Dimana, tahun ini ASPAG mengangkat tema Penciptaan dan Pertumbuhan Lapangan Kerja yang Inklusif.