News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Sudah Saatnya Pemerintah Serius Rencanakan Pembangunan PLTN

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh proses pengolahan air laut menjadi pendingin dalam proses produksi listrik yang dilakukan PLTN. Hal tersebut menjadi bukti bahwa PLTN merupakan sumber energi yang ramah lingkungan. (BATAN)

PENGIRIM: FRAKSI NASDEM

TRIBUNNERS - Dua BUMN Tiongkok yakni China General Nuclear Power Group dan China National Nuclear Corp dikabarkan tengah mengembangkan reaktor nuklir di wilayah Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Tujuan Tiongkok mengembangkan reaktor nuklir ini sebenarnya adalah menjamin ketersediaan suplai energi yang cukup bagi rakyat dan juga untuk industri yang membutuhkan energi yang besar.

Seperti diketahui, Tiongkok memang telah lama mulai mempertimbangkan teknologi reaktor nuklir lepas pantai.

Sejak tahun 1970 proyek ini sudah dirancang khusus bagi masyakarat yang tinggal di kepulauan atau areal terpencil.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi VII Kurtubi menyatakan komisinya untuk segera meminta pemerintah untuk serius membuka, merencanakan, dan membangun PLTN di tanah air.

"Revisi segera kebijakan energi nasional (KEN) dan regulasi yang menghambat pembangunan PLTN," demikian disampaikan Kurtubi melalui pesan singkatnya, Senin (1/8).

Politisi NasDem ini memang dikenal sebagai yang paling getol menyuarakan pentingnya pembangunan PLTN di dalam negeri.

Menurutnya, Indonesia sudah jauh tertinggal dibanding negara-negara lain, bahkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Philipina, dan Vietnam.

 
Kurtubi menginginkan agar pengembangan PLTN di Indonesia tidak hanya sekadar melakukan riset saja seperti tertuang dalam KEN.

Lebih jauh dari itu, pengembangan nuklir di Indonesia harus berani menyatakan untuk Go PLTN.

 
"Kenapa kita harus takut terima PLTN skala besar. Vietnam yang negaranya belum lama selesai perang saja sudah mampu membangun PLTN skala besar," cetusnya.

Ketua Kaukus Nuklir Parlemen ini tidak sepakat jika PLTN dijadikan opsi terakhir bagi penyediaan energi nasional.

Yang terpenting untuk mengembangkan program ini adalah skema bisnis terbaik dengan investor.

Dia juga tidak sepakat bahwa PLTN tidak aman bagi masyarakat.

"Jika mau dibangun di darat maka bisa dicari pulau teraman dari bahaya gempa dan bahaya tsunami. Begitu pula jika mau offshore, bisa mencari yang teraman juga. Kalau masalah teknis saya yakin bisa dicari yang terbaik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini