Ditulis oleh : Humas Kemensos
TRIBUNNERS - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melantik tiga pejabat eselon satu di di lingkungan Kementerian Sosial, yaitu Sekretaris Jenderal, Dirjen Rehabilitasi Sosial, serta Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial.
"Sesuai arahan Presiden agar kita kerja cepat dan tuntas, tapi saya tambahakan kerja cepat dan tepat, ” ujar Mensos usai pelantikan pejabat eselen satu di Gedung Aneka Bhakti (GAB), Kompleks Kemensos, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Kerja cepat dan tepat, kata Mensos, tidak hanya bagi pejabat eselon satu yang baru saja dilantik, melainkan bagi seluruh jajaran di Kemensos. Hal itu, diperlukan untuk mendukung program bantuan sosial (bansos).
Kecepatan dan ketepatan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program bansos non tunai yang sedang diujicobakan di beberapa titik di Indonesia.
"Jadi tolong ditindaklanjuti secara konkret arahan Presiden, kita tidak hanya ingin kerja cepat tapi tepat. Namun, kecepatan dan ketepatan harus diikuti kerja tuntas," ucapnya.
Saat ini, bansos non tunai sedang diujicobakan di empat titik, yaitu di Malang, Sidoarjo, Mojokerto dan Makassar.
“Bansos non tunai merupakan salah satu bentuk dari komitmen pemerintah dalam upaya menjaga akuntabilitas program bantuan tersebut, ” ucapnya.
Posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) sudah diputuskan dan memang sangat dibutuhkan, saat program bansos diarahkan oleh Presiden ke nontunai dari bansos subsidi pangan menjadi bantuan pangan.
“Saya kira Pak Sekjen ahli dalam hal ini, semoga bisa menjadi penguatan dari beberapa uji coba bansos nontunai yang tengah dilakukan," tandasnya.
Tiga pejabat eselon satu Kementerian Sosial tersebut, yaitu Sekjen Harry Soeratin, Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Marzuki, Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (Kabadiklit Kesos) Eddy Suharto.
“Ketiganya dilantik dan terpilih menjadi eselon satu di lingkungan Kemensos setelah melalui proses lelang jabatan, ” tandasnya.