Oleh: Alex Palit
Jelang Pilkada DKI jakarta 2017. Berbagai macam cara, sarana atau media ikut beraksi digunakan untuk mengetahui, memprediksi atau meramalkan pasangan apa dan siapa yang bakal memenangi laga pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kalau lembaga survei bicara lewat hasil survei atau pollingnya pasangan siapa yang bakal unggul dalam perolehan suara. Sedang kalau pengamat politik bicara lewat analisis politiknya pasangan siapa yang bakal unggul di ajang pilkada.
Sedang bagi seseorang yang mempunyai kemampuan di bidang terawang-menerawang, ia akan bicara atau meramalkan siapa yang bakal memenangi pilkada lewat hasil terawangan mata batinnya.
Arahnya sama melihat peluang siapa yang unggul di pilkada, hanya beda media instrumentasi. Kalau lembaga survei menggunakan media instrumentasi responden. Kalau pengamat politik menggunakan media analisis politiknya.
Sedang kalau instrumentasi penerawang melihat sesuatunya dari jauh dengan menggunakan media kekuatan spiritualitas dan ketajaman mata batin.
Bahkan salah seorang peNgaji Deling” (Baca: pengamat bambu) di Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) sempat mengapresiasi tulisan saya soal Pilkada DKI Jakarta, dan mengirim pesan hasil terawangannya bahwa pasangan siapa yang bakal memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017. Maaf, tidak saya sebutkan di sini alias off the record!
Sudah tentu, sebagai peNgaji Deling, yang bersangkutan dalam menggunakan media terawangannya bukan melalui survey atau polling, melainkan menggunakan sarana media bambu unik, dalam hal ini bambu rogo sukmo atau bambu lubang tembus kumbang.
Adapun KPBUN sendiri merupakan grup fesbuk yang menjadi wadah komunikasi bagi pecinta, kolektor, dan peNgaji Deling bambu unik.
Di kalangan peNgaji Deling KPBUN, adapun bambu-bambu unik ini selain dinilai memiliki nilai seni alami yang terbentuk secara alami, juga dinilai bahwa di antara bambu-bambu unik dengan spesifikasi bentuk tertentu memiliki penamaan dan pemaknaan terkait dalam simbolisasi kehidupan dan makro kosmos.
Tak ubahnya pada pemberiaan penamaan benda pusaka seperti keris ada yang bernama junjung derajat atau songgo langit.
Begitu halnya pada penamaan bambu-bambu unik yang terbentuk secara alami, ada juga bernama junjung derajat, songgo langit, songggo bumi, sambung rasa, juga bambu petuk. Selaras dengan penamaannya, para peNgaji Deling KPBUN lantas mengurai membaca bambu mengungkap makna.
Kembali ke judul artikel, adapun pasangan apa dan siapa (off the record) yang bakal memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 lewat media terawangan spiritual mata batin menggunakan instrumentasi Bambu Rogo Sukmo hanyalah afirmatif spiritual yang terhubung dengan makro kosmos.
Jadi apapun hasil survei, polling, analisis politik, juga penerawangan, juga harus tetap diapresiasi dan dihormati, semuanya sama.
Sama dalam artian, baik survei, polling, analisis politik, juga terawangan, memiliki probabilitas yang sama, sama-sama bisa benar, bisa salah, bisa meleset, bisa tepat alias tokcer.
Semoga!
* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, peNgaji Deling dan admin “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” (KPBUN), dan Pemimpin Redaksi Bambuunik.com