TRIBUNNERS - Tim Pemenangan Basuki T. Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat (Djarot), David Rahardja menyatakan optimis “jagoannya” akan memenangkan pilkada DKI Jakarta 2017 dalam 1 putaran saja.
Hal ini dikatakannya setelah berlangsungnya debat kedua membuat masyarakat terbuka menilai pemimpin yang memang mengerti dan bisa bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
“Kami melakukan survei internal dan sebagian masyarakat yang selama ini belum menentukan pilihan setelah melihat debat kedua, mereka makin mantap memilih Ahok-Djarot. Bagi kami, debat kedua ini membuka hati masyarakat untuk memilih pemimpin yang mengerti dan bisa bekerja untuk rakyat,” kata David di Jakarta.
Menghadapi berbagai tanggapan miring soal pemerintahan Ahok-Djarot, dan kritikan dari paslon lain, David menyikapi cukup santai.
Pasalnya, ia menilai paslon lain masih hanya sebatas mengamati namun belum pernah “turun tangan” langsung untuk memberkan solusi.
“Tim paslon lain masih berkata kita akan coba mempraktekan ini dan itu, tapi Ahok- Djarot sudah melaksanakan dan masyarakat sudah merasakan hasil dan manfaatnya. Warga Jakarta kan cerdas. Yang mereka lihat adalah kepastian. Ahok-Djarot sampaikan pada debat itu dengan rasional dan cerdas," tandas David yang juga Fungsionaris Taruna Merah Putih itu.
Menurut pengusaha muda itu, banyak yang mencibir Ahok karena pegawai pemprov DKI banyak mendapat tekanan darinya.
David menambahkan sebagian besar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan para pejabat Pemprov DKI banyak yang bersyukur selama kepemimpinan Ahok dan Djarot.
Bahkan, ia dan Djarot juga sudah membuat reformasi birokrasi untuk para pegawai dengan promosi terbuka.
Menurut David, salah satu cara Ahok untuk menghargai para pegawai adalah dengan terus mendekatkan diri dan tidak menganggap mereka sebagai bawahan.
"Ini bukti kongkret, Pak Ahok tidak mebeda-bedakan, pegawai biasa juga beliau bisa hadiri undangannya, ini bukti bahwa Pak Ahok bekerja dengan hati," tuturnya.
David juga mengingatkan agar semua pihak dapat saling bekerja sama dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada yang jujur dan bersih. Untuk itu ia merasa perlu menyiapkan saksi-saksi nantinya agar hasil akhir pilkada memang sesuai harapan rakyat.
“Mari kita rapatkan barisan terutama dalam amankan suara-suara di TPS mulai dari tempat pencoblosan, sampai pencatatan serta pengiriman suara. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat pada 15 Febuari nanti gunakan hak pilih sesuai hati nurani tanpa ada paksaan ataupun tergoda oleh money politics, jangan sampai ada kebocoran suara dalam perjalanan,” tutupnya sembari mengacungkan 2 jari.