Baca tanpa iklan
TRIBUNNERS - Greenfields telah memiliki peternakan sapi perah di Desa Babadan, Malang, Jawa Timur, dengan jumlah sapi sebanyak 8.800 ekor.
Pada bulan Mei 2017, Greenfields mulai membangun Greenfields Dairy Farm 2 di Wlingi, Blitar, Jawa Timur di atas lahan seluas 172 hektar yang hampir 4 kali lebih besar dari peternakan pertama dan mampu menampung hingga 9.500 ekor sapi perah.
Dengan tujuan meningkatkan produksi susu segar dalam negeri, Greenfields Indonesia mulai mendatangkan sapi betina muda (heifer) di Greenfields Dairy Farm 2 di Wlingi dari negara bagian Victoria, Australia.
Pada tanggal 7 Oktober 2017, kapal Angus Express berlabuh di Tanjung Perak, Surabaya, membawa 2.150 ekor sapi betina muda (heifer) untuk selanjutnya dirawat di Greenfields Dairy Farm 2.
Perjalanan kapal tersebut ditempuh dalam waktu 11 hari. Setelah melalui perjalanan laut, sapi-sapi tersebut kemudian menempuh perjalanan darat selama 7 jam untuk dapat tiba di Greenfields Dairy Farm 2.
Greenfields Dairy Farm 2 merupakan peternakan yang ramah lingkungan karena menggunakan sistem biogas, mendaur ulang air yang telah digunakan untuk membersihkan kandang, mendaur ulang pasir untuk alas tidur sapi serta memanfaatkan kotoran sapi untuk pupuk tanaman rumput bagi pakan sapi.
Greenfields bekerjasama dengan masyarakat sekitar lokasi peternakan untuk kegiatan menanam rumput dan jagung.
Perjalanan Menyebrang Lautan
DARI AUSTRALIA..
⦁ Australia – Tanjung Perak, Surabaya: 11 hari perjalanan dengan kapal laut dari Melbourne, Australia ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
⦁ Tanjung Perak, Surabaya – Greenfields Dairy Farm, Malang: 5 jam perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Greenfields Farm.
KE MALANG..
GREENFIELDS DAIRY FARM 1
⦁ Merupakan peternakan sapi terbesar dan termodern di Asia Tenggara.
⦁ Berada di Desa Babadan, Malang, dengan ketinggian 1.200m di atas permukaan laut dengan 85% RH, 15-27°C.
⦁ Sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008, ISO 22000:2005 dan FSSC 2200.
⦁ Didirikan pada 14 Maret 1997.
⦁ Luas: 50 hektar
⦁ Saat ini memiliki lebih dari 8.800 sapi Holstein
⦁ yang menghasilkan 46 juta liter susu segar
DAN BLITAR..
GREENFIELDS DAIRY FARM 2
⦁ Pada bulan Oktober 2017, 2.150 sapi Holstein tiba dari Australia di Greenfields Dairy Farm 2,Wlingi, Blitar.
⦁ Dibangun di atas lahan seluas 172 hektar, hampir 4x lebih besar dari Greenfields Dairy Farm 1.
⦁ Saat ini Greenfields Dairy Farm 2 dihuni oleh 4.000 ekor sapi,menghasilkan susu yang diperah dengan rotary milking parlor yang dapat menampung 90 ekor sapi dalam satu kali pemerahan.
⦁ Total kapasitas populasi: 9.500 ekor
⦁ Kandang model terowongan tertutup dengan sistem ventilasi hybrid.
⦁ Sistem pencahayaan kombinasi kipas tiup dan sedot yang akan mengoptimalkan produksi susu.
KE SELURUH INDONESIA
⦁ Ketika peternakan Greenfilds Farm 2 sudah beroperasi sepenuhnya, Greenfields akan dapat berkontribusi sebesar 14% kepada produksi susu segar dalam negeri (SSDN) dan dengan demikian mengurangi jumlah susu impor.
⦁ Greenfields ada pemimpin pasar susu segar pasteurisasi di Indonesia dengan pangsa pasar 56,2% pada bulanSeptember 2017. (Nielsen Scan Track)
FASILITAS YANG TERINTEGRASI
1. Greenfields memiliki peternakan sapi perah dan pengolahan susu terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 8.800 ekor sapi Holstein yang pada awalnya 100% diimpor dari Australia dan kini juga sudah dikembangbiakkan di peternakan Greenfields.
2. Setelah diperah, susu langsung ditransfer ke pabrik pengolahansusu yang memiliki total kapasitas untuk memproses semua susu dari peternakan-peternakan Greenfields.
TAHUKAH ANDA...?
⦁ Produksi nasional susu pada 2016 hanya mencapai 852 ribu ton, padahal konsumsi nasional ± 3,7 juta ton. (Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, 2017)
⦁ Produksi susu nasional saat ini hanya mampu memenuhi 18% kebutuhan dalam negeri. (Sumber: Dewan Persusuan Nasional, 2017)
⦁ 82% kebutuhan susu untuk industri nasional masih impor. (Sumber: Dewan Persusuan Nasional, 2017)
⦁ Ketika peternakan Greenfields Farm 2 sudah beroperasi sepenuhnya, Greenfields akan dapat berkontribusi sebesar 14% kepada produksi susu segar dalam negeri (SSDN), dan mengurangi jumlah susu impor.
PENGIRIM: Fleishman Hillard