News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Polemik Yerusalem

ICMI: Umat Islam di Dunia Harus Solid Bantu Selesaikan Masalah Palestina

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa membawa bendera palestina memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Minggu (17/12/2017). Aksi tersebut menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNERS - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengecam sikap serta pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendukung dan mengakui Yerusalem, Palestina, sebagai ibukota Israel.

Kecaman tersebut mengemuka dalam diskusi media bertema Masa Depan Palestina Pasca Keputusan Donald Trump yang digelar ICMI bersama Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ICMI DR M Najib, intelektual muda NU Zuhairi Misrawi dan Wartawan senior Kompas Trias Kuncahyono, di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (20/12).

“ICMI mengutuk keras pernyataan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel” kata Jimly saat memberikan pengantar diskusi.

Jimly mengungkapkan, klaim dan pernyataan Donald Trump merupakan pelanggaran terhadap perjanjian Internasional dan berakibat kepada hubungan internasional antar negara.

"Amerika Serikat berpotensi tidak dipercaya lagi oleh negara-negara internasional sebagai bangsa yang memberikan solusi terhadap masalah kemanusiaan global," ujar Jimly.

Jimly menilai, seluruh umat Islam harus bersatu untuk memberikan solusi serta membendung dampak yang dapat merugikan dunia akibat sikap Presiden Donald Trump.

Pembicara lainnya, M Najib menuturkan, ada beberapa hal perlu diantisipasi dari potensi yang dapat membuyarkan keunggulan persatuan negara-negara Islam, terutama dari masalah politik dunia seperti Palestina dan Israel saat ini.

“Turki, Indonesia dan Iran yang semuanya bukan bagian negara Arab, sementara negara-negara Arab yang seharusnya berdiri di depan justru tampak kurang semangat” ucap Najib.

Sedangkan Zuhairi Misrawi mengatakan, suara umat Islam di dunia yang tidak bersatu merupakan hambatan untuk membantu Palestina menghadapi Israel. Zuhairi berpendapat, tampak dari sidang OKI yang menunjukan tidak bersatunya suara umat Islam.

“Ke depannya suara umat Islam harus satu untuk Palestina yang Independen,” kata Zuhairi.

Sama halnya dengan pembicara diskusi lainnya, Trias Kuncahyono menyebutkan, bangsa-bangsa internasional, khususnya negara Islam, harus terus membantu Palestina dari segi manapun sesuai kemampuannya.*

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini