News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Menaker Hanif Tantang Generasi Muda Jadi Sociopreneur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah mendorong generasi muda untuk meniti masa depannya menjadi sociopreneur atau wirausaha sosial. Kehadiran para sociopreneur dinilai sangat penting, karena perannya mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Siaran pers Kemnaker

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mendorong generasi muda untuk meniti masa depannya menjadi sociopreneur atau wirausaha sosial. Kehadiran para sociopreneur dinilai sangat penting, karena perannya mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jadi tidak hanya mengejar keuntungan bisnis, tapi juga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat," kata Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat menjadi narasumber dalam Sekolah Miliarder yang diselenggarakan oleh PB PMII di Jakarta pada hari Jumat (3/8/2018) malam.

Baca: Gaya Santai Sekjen Partai Pendukung Jokowi, Pakai Kaos Berkerah dan Celana Jins

Pada dasarnya, sociopreneur merupakan kegiatan wirausaha yang mempunyai perhatian penuh terhadap pengembangan masyarakat di lingkungannya. Sehingga, mampu memberdayakan masyarakat untuk menghasilkan suatu perubahan sosial yang berujung pada kesejahteraan bersama.

"Saya ingin kalian jadi agen perubahan wirausaha sosial itu," kata Menteri Hanif kepada para peserta.

Menurut Menaker, ada beberapa hal yang harus disiapkan generasi muda untuk menjadi sociopreneur.

Pertama, motivasi kerja keras dan berbuat kebaikan. Sudah bukan rahasia lagi, kerja keras merupakan kunci bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan.

"Sedangkan menjadi baik, menjadi orang yang bisa memberikan manfaatkan sebesar-besarnya kepada orang lain," terang Menaker.

Kedua, kreatif dan inovatif. Untuk menjadi kreatif dan inovatif, menurut Menaker, seseorang harus belajar dan bekerja di atas standar, serta keluar dari zona nyaman.

Baca: #TerimaKasihGusDur Ungkapan Hati Netizen

"Anda harus keluar dari rutinitas. Kalau tidak, anda akan terlalu nyaman, dan pasti tidak akan kreatif," lanjut Menaker menjelaskan.

Ketiga, responsif terhadap perubahan zaman. Perkembangan teknologi dan informasi telah memberi dampak besar terhadap perubahan model bisnis dewasa ini.

Untuk itu, wirausahawan muda harus responsif terhadap perubahan zaman. Agar bisnis yang dijalankan tetap relevan.

Menakerpun mencontohkan dengan perusahaan Nokia. Menurut Menaker, kegagalan Nokia dalam persaingan pasar global saat ini bukan disebabkan oleh kesalahan dalam perecanaan bisnis. Namun, lambatnya perusahaan tersebut dalam merespon dinamika dunia industri lah yang menjadi penyebab utamanya.

"Yang akan bertahan hidup bukanlah mereka yang paling kuat, yang akan bertahan hidup bukanlah mereka yang paling pintar, tapi yang akan bertahan hidup adalah mereka yang paling resposnsif terhadap perubahan" kata Menaker mengutip gagasan Charles Darwin.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini