News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pilpres 2019

Kans Jokowi vs Prabowo Pada Pilpres 2019

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Capres Cawapres, Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno

Oleh Pangi Syarwi Chaniago

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Drama panjang penentuan cawapres telah mencapai klimaks, pasca Jokowi mendeklarasikan pasangannya untuk berlaga pada pilres 2019 nanti, nama ketua MUI Kiai Maruf Amin menjadi pilihan Jokowi dan poros ini dinamakan Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Tidak mau ketinggalan kubu Prabowo menjawab keraguan publik dengan mendeklarasikan pasangannya, nama Sandiaga Salahuddin Uno dipilih.

Jatuhnya pilihan terhadap Sandiaga Uno, di luar prediksi (efek kejut). Asumsi nama yang berkembang selama ini, Prabowo santer akan berpasangan dengan sosok ulama sesuai hasil rekomendasi dari Ijtima Ulama GNPF.

Pasangan Maruf Amin-Sandiaga Uno mempunyai plus-minus bagi capres Jokowi dan Prabowo. Oleh karena itu, cawapres menjadi faktor kunci penentu kemenangan pada kontestasi pilpres 2019 nanti.

Maruf Amin sebetulnya bukan lah nama baru dipentas politik nasional, beliau adalah tokoh sentral MUI dan NU dan sangat berpengaruh.

Setidaknya ada beberapa kelebihan beliau yang membuat Jokowi jatuh hati pada nama ini.

Pertama; non partisan. Beliau bukan lah kader salah satu partai koalisi pengusung Jokowi, tingkat penerimaan (akseptabel) anggota koalisi cukup tinggi dan solid, sementara itu resistensi partai koalisi rendah.

Kedua; menjawab isu SARA. Tidak diragukan lagi sosok Maruf Amin adalah Ulama kharismatik yang disegani dikalangan NU dan saat ini beliau masih menjabat sebagai Ketua MUI, sebuah lembaga tempat bernaungnya para ulama dari pelbagai macam organisasi dari seluruh pelosok Indonesia.

Selain itu, beliau juga menjadi salah satu aktor sentral di balik keluarnya fatwa MUI tentang penistaan agama yang dilakukan Ahok yang berujung pada gelombang aksi 212 umat Islam.

Dengan demikian, Maruf memainkan peran meng-counter isu politik entitas agama yang di-alamatkan ke Jokowi terkait ketidak- berpihakan pada umat Islam, kriminalisasi terhadap ulama dan berbagai macam isu SARA lainnya.

Ketiga; ulama ahli ekonomi. Selain ulama Maruf Amin juga punya kapasitas yang mumpuni dalam bidang ekonomi, terutama ekonomi syariah.

Kemampuan dan kapasitas beliau dalam bidang ekonomi kerakyatan, tentu menjadi salah satu poin penting untuk menjawab persoalan terkini bangsa Indonesia yang sedang bergelut dengan persoalan ekonomi liberal.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini