Keempat; dukungan basis massa NU. Sebagai tokoh senior NU, dicalonkannya Ma’ruf tentu sangat mempertimbangkan peran sentralnya diorganisasi terbesar umat Islam ini.
Dukungan dari basis massa grassroot NU, akan berdampak signifikan terhadap insentif elektoral mendongkrak elektabilitas Jokowi.
Bukan hanya dukungan elektoral namun juga berdampak pada posisi sentimen dan citra politik yang selama ini terkesan negatif terhadap Jokowi, terutama bersentuhan dengan isu sintimen umat Islam dan ulama.
Kelima; Maruf Amin digandeng Jokowi bagian strategi mengunci PKB agar tidak banting stir meninggalkan koalisi Jokowi. Ketika Mahfud MD yang dipilih Jokowi, kita hakul yakin PKB bakal hengkang dan berpotensi menghidupkan poros ketiga, hal tersebut tentu ditakuti Jokowi.
Maruf Amin adalah pilihan parpol koalisi, sementara Mafud MD adalah pilihan Jokowi. Parpol koalisi tak setuju dengan Mahfud karena punya potensi menjadi matahari terang di pilpres 2024. Namun tetap rumusnya parpol punya bergaining position tinggi menentukan cawapres ketimbang Jokowi.
Sementara itu, nama Sandiaga Uno sebagai pilihan wakil Prabowo juga patut diperhitungkan, tak bisa dinggap enteng dan punya banyak kelebihan.
Pertama efek kejut. Munculnya nama Sandiaga Salahuddin Uno di luar dugaan dan prediksi yang selama ini berkembang termasuk dalam pantauan radar beberapa lembaga survei.
Nama Sandi muncul dari labirin politik (kebuntuan), sebelum nama AHY, Abdul Somad, Salim Segaf Al-Jufri menguat, namun takdir sejarah menjemput nama Sandiaga Uno menjadi cawapres pendamping Prabowo. Akibatnya ekspektasi publik terhadap Prabowo makin naik.
Dengan demikian, munculnya nama Sandiaga Uno, mengubah peta lama menjadi peta baru. Masuknya nama Sandi ke gelanggang pilpres, membuat persaingan politik kian ketat dan sengit.
Kedua soal logistik. Pertimbangan Logistik sepertinya menjadi salah satu alasan kuat dipilihnya Sandi. Tidak dapat dipungkiri perhelatan politik pemilihan presiden memakan biaya yang cukup fantastis (high cost) dan Sandi siap menanggung sebagian pembiayaan politik tersebut.
Dibutuhkan nafas panjang dengan dukungan logistik yang cukup memadai. Kelebihan ini yang dimiliki Sandiaga Uno, dinobatkan sebagai salah satu anak muda terkaya di Indonesia. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK yang terbaru, total kekayaan Sandiaga mencapai Rp 5 triliun.
Ketiga muda, cerdas, kaya, ganteng dan energik (good looking). Bukan bermaksud membuat dikotomi antara muda dan tua, namun stamina dan fisik yang prima sangat dibutuhkan menopang kegiatan politik berkampanye ke seluruh pelosok negeri.
Menjangkau luasnya wilayah Indonesia untuk dikunjungi dalam rangka menyapa dan memenangkan hati rakyat. Sandiaga Uno pernah mencatat rekor Muri dengan mencatat blusukan terbanyak sepanjang Pilkada DKI 2017 lalu.
Keempat; kemampuan beradaptasi dengan pemilih milenial. Kemampuan untuk menjangkau dan mengambil ceruk simpati pemilih melenial tentu menjadi poin penting.