News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Menaker: NU Berperan Bantu Pemerintah Atasi Pengangguran dan Kemiskinan

Penulis: Danang Triatmojo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri memberikan sambutan saat acara pemberian penghargaan delegasi Indonesia dalam Asean Skills Competition XII 2018 di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (6/9/2018). Indonesia meraih 13 emas, 6 perak, 8 peerunggu, dan 7 diploma dalam ajang yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Dikirimkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri mendorong warga Nahdlatul Ulama (NU) ikut berperan membantu pemerintah dalam menghadapi masalah pengangguran, kemiskinan, ketimpangan sosial, dan akses pendidikan yang relatif terbatas.

Baca: Penyanyi Tegar Septian Diundang Pejabat di Malaysia

"NU ikut berperan agar peningkatan pendidikan di masyarakat melalui sekolah-sekolah kita, ekonomi, dan keterampilan masyarakat bisa berkembang melalui berbagai inisiatif yang bisa dilakukan," kata Menaker Hanif saat Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Cipayung, Kota Depok Tahun 2018 di Pondok Pesantren Arrahmaniyah, Pondok Terong, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/9/2018).

Menurut Menaker Hanif, selain harus menjalankan peran-peran keagamaan, di sisi kemasyarakatan NU harus masuk pada peran pendidikan, sosial, ekonomi sesuai kapasitas dari organisasi.

"NU bisa terus berkembang dalam peran-peran bidang keagamaan dan kemasyarakatan menghadapi berbagai tantangan dari zaman sekarang," ujar Menaker Hanif.

Baca: Memdiamkan kekejaman terhadap Muslim Rohingnya, kian banyak penghargaan untuk Aung San Suu Kyi yang dicabut

Menaker Hanif mencontohkan tantangan keagamaan di masyarakat yang sedang meningkat saat ini, NU harus melakukan kanalisasi. Tujuannya agar sebagian masyarakat yang sedang meningkat keagamaannya bisa memperoleh panduan yang baik dan benar. Sehingga bisa produktif untuk menjaga persatuan dan kesatuan kita.

"Tak kalah penting ikut mendorong peningkatan kualitas SDM di lingkungan warganya. Bisa juga membantu pemerintah untuk terus menekan angka kemiskinan," katanya.

Baca: Mantan Muridnya Valentino Rossi Ogah Balapan lagi Usai Dipecat dari Tim Marenelli Snipers

Menyinggung lemahnya rupiah yang berdampak di sektor industri dan sektor lainnya, Menaker mengatakan berdasarkan data yang dimiliki, kondisinya masih cukup aman. Penurunan nilai tukar rupiah yang dialami negara Indonesia tidak setinggi yang terjadi di negara-negara lain.

"Kondisi kita tak seperti saat mengalami krisis 1997-1998. Jadi secara ekonomi, data dan fakta kita masih aman, sehingga industri masih terus kita genjot terutama yang berorietasi ekspor," ujar Menaker.

Ditegaskan Menaker, investasi bisa juga terus digenjot karena Indonesia sekarang masuk negara yang layak dan menjanjikan untuk investasi. Saat investasi masuk berarti tercipta lapangan kerja baru.

"PR kita bagaimana membuat iklim ketenagakerjaan menjadi lebih baik sehingga bisa membuat para pekerja dan pengusaha nyaman," katanya.

Tak kalah penting lanjut Menaker Hanif, perlu juga menciptakan lebih banyak tenaga kerja skill untuk mengisi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Selama ini, banyak lowongan kerja di Indonesia, yang tidak terisi tenaga kerja karena adanya gap skill itu.

"Skill yang tak nyambung di luar pasar kerja. Karena itu penciptaan tenaga kerja skill dan link and match antara pendidikan dan kebutuhan di pasar kerja harus terus digenjot," kata Menaker.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini