Dikirimkan oleh Puspen TNI
TRIBUNNEWS.COM, SIGI - Sebanyak 32 prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 431/ Satria Setia Perkasa (Yonif Para Raider 431/SSP) Kostrad, Brigif 22 Ota Manasa Gorontalo dan Batalyon Zeni Tempur 8/SMG, yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dipimpin oleh Lettu Inf Daud Sampe, bahu membahu mendirikan tenda kelas darurat di Desa Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10/2018).
Baca: Dianiaya, Bocah 2 Tahun Tewas di Tangan Pacar Sang Ibu
Pembuatan tenda sekolah darurat ini diperuntukan bagi murid-murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Dolo Desa Karawana Kabupaten Sigi yang terkena dampak dari gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter beberapa waktu yang lalu.
Efek dari gempa tersebut membuat gedung sekolah yang mereka gunakan sebagai sarana belajar mengajar menjadi terhenti untuk beberapa saat.
Menurut Lettu Inf Daud Sampe yang lakukan ini bertujuan untuk membantu kesulitan yang dialami masyarakat pasca kejadian bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Sigi. Salah satu dari bantuan yang diberikan adalah mendirikan tenda-tenda kelas darurat yang akan digunakan sebagai sarana belajar mengajar.
Baca: Bigo Live Gelar Program Spesial Bigo Agent Hunt
“Tugas kami membantu bagaimana anak-anak kita khususnya terkena bencana gempa dimana gedung-gedung sekolah yang hancur agar mereka bisa menerima pendidikan dengan baik. Oleh karena itu, kita mendirikan tenda-tenda darurat sebagai proses belajar mengajar sehingga mereka tidak tertinggal dengan pelajaran,” kata Lettu Inf Daud Sampe.
Lebih lanjut Lettu Inf Daud Sampe juga mengatakan bahwa TNI tidak hanya membantu dalam bidang pendidikan saja tetapi kesulitan masyarakat yang lainnya juga sudah dan sedang dilaksanakan, seperti pendistribusian logistik, normalisasi jalan, pendirian tenda pengungsi, pembuatan sarana Mandi Cuci kakus (MCK) dan lain-lain.
“Apa yang kami lihat akan kami kerjakan, supaya kegiatan rutinitas warga bisa berjalan normal kembali, walaupun dalam kondisi yang keterbatasan seperti sekarang ini,” jelasnya.