TRIBUNNERS - Presiden Joko Widodo, Senin (1/4/2019), meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) beserta infrastruktur pendukung sarana pendidikan.
Peresmian dilangsungkan di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara, sebelum bertolak menuju Provinsi Papua.
Ketiga KEK tersebut ialah KEK Bitung di Sulawesi Utara, KEK Morotai di Maluku Utara, dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kalimantan Timur.
Sementara infrastruktur pendukung sarana pendidikan yang turut diresmikan ialah rumah susun Institut Agama Islam Negeri Manado dan rumah susun Universitas Kristen Tomohon.
Baca: Kesempatan Terakhir Ikut SBMPTN 2019! UTBK Gelombang II Ditutup Pukul 22.00 WIB, Segera Daftar!
"Ini (KEK) sudah mulai (pembangunannya). Tadi saya tanya ke Pak Gubernur, yang di Bitung sudah mulai kemudian banyak investor baru yang antre di situ. Morotai tadi Pak Gubernur Maluku Utara juga sudah menyampaikan sudah dimulai di sana," ujar Presiden.
Kepala Negara mengatakan, dengan adanya pembangunan sejumlah KEK di kawasan timur Indonesia ini akan muncul pemerataan pembangunan.
KEK tersebut diharapkan dapat memajukan perekonomian setempat yang kebanyakan bergantung pada industri pengolahan bahan baku dan pariwisata.
"Kita harapkan yang dulunya kita selalu mengekspor ke luar negeri itu dalam bentuk bahan mentah nantinya akan ada pengolahan industri di dalam negeri baik untuk perikanan, baik nanti kelapa sawitnya, dan produk-produk perkebunan yang lain, termasuk di dalamnya pariwisata," ucapnya.
Selain itu, dengan banyaknya investasi yang masuk ke wilayah tersebut seiring dengan pembangunan KEK, lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat juga diperkirakan akan terbuka lebar. Dengan itu masyarakat setempat akan turut merasakan hasil dari pembangunan tersebut.
"Industri pengolahan, industri-industri yang lain, pabrik-pabrik, akan buka di kawasan-kawasan industri ini sehingga kita harapkan terbuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," tuturnya.
Untuk diketahui, sejumlah KEK yang diresmikan tersebut memang memiliki fokus berupa pengolahan komoditas pertanian setempat dan perikanan.
KEK Bitung misalnya, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution mengatakan bahwa berdasarkan potensi wilayah dan keunggulan geostrategis wilayah tersebut, KEK Bitung seluas 534 hektare diharapkan mampu mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, dan farmasi.
"Fokusnya adalah pengolahan kelapa, di sini banyak kelapa. Kemudian yang kedua perikanan dan yang ketiga adalah farmasi. Ada beberapa investor yang tertarik masuk ke sini untuk industri farmasi," ucap Darmin sebelum acara peresmian.
Adapun KEK Morotai memiliki keunggulan berupa keindahan pantai dan pemandangan bawah laut yang indah. Dahulu, Pulau Morotai diketahui juga merupakan salah satu basis militer pada Perang Dunia II sehingga berpotensi menjadi daerah wisata.
"Fokusnya adalah industri perikanan dan pariwisata karena itu adalah daerah bekas pangkalan militer peninggalan Perang Dunia II dulu sehingga cocok sebagai tempat pariwisata," tutur Darmin.