Mari kita lihat perusahaan-perusahaan yang hyperconnected (sangat terhubung). Didefinisikan oleh IDC sebagai keterhubungan antara orang, perusahaan dan benda, hyperconnectivity benar-benar akan merevolusi kehidupan dan cara manusia bekerja.
Baik di rumah sakit, bank, transportasi, ataupun badan pemerintah, Gartner memprediksi bahwa pada tahun 2020, akan ada 7.3 miliar perangkat yang terhubung di dalam berbagai perusahaan.
Jadi dalam Enterprise of Things (EoT), semua endpoint yang terhubung secara fisik dan digital dalam sebuah perusahaan tidak hanya menjadi kenyataan, tetapi juga berkembang dengan cepat.
Peluang dan langkah ke depan
Interkonektivitas merupakan dasar bagi kota-kota pintar dan mampu menciptakan peluang yang tak terbatas, namun juga perlu dipastikan bahwa setiap endpoint dan lapisan telah didesain dengan aman.
Pendekatan holistik untuk memastikan keamanan yang didukung oleh peralatan yang tepat dapat mendorong perkembangan teknologi dalam bidang-bidang utama seperti perawatan kesehatan pribadi yang dipersonalisasi, sektor perbankan dan keuangan, tanggap darurat, manajemen arus lalu lintas, manufaktur pintar, keamanan tanah air, dan manajemen pasokan energi.
Untuk memastikan Indonesia modern nantinya adalah Indonesia yang aman dan terlindungi, penting sekali untuk berinvestasi solusi perangkat lunak yang aman untuk mengurangi risiko pelanggaran dan ancaman.
Kota yang benar-benar "pintar" harus beroperasi untuk kepentingan semua orang, menyediakan efisiensi, peluang, keamanan, dan kemajuan.
*) Managing Director Blackberry, ASEAN & India