News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Untuk Ananda David Maulana Dkk, Tetap Semangat

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain tim nasional Indonesia David Maulana bersama rekan setimnya Muhammad Fajar Fathur dan Rizky Ridho Ramadhan saat melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Hongkong pada laga kedua kualifikasi Piala AFC U-19 2020 grup K di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019). Pada laga tersebut Indonesia unggul dari Hongkong dengan skor 0-4. Tribunnews/JeprimaTribunnews/Jeprima

Oleh: M. Nigara

BANGGA. Itu yang meluncur dari hati saya ketika melihat gol indah sang kapten timnas U 19, David Maulana. Bukan hanya menambah jumlah gol kemenangan, tapi tendangan bebas yang dilesakkannya luar biasa.

Ya, Indonesia menang 4-0 atas Hongkong dalam laga penyisihan Piala Asia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/19) malam.

Ini kemenangan kedua tim asuhan Fahri Khusaini itu. Rabu (6/11) di tempat yang sama Garuda muda kita menggasak Timor Leste 3-1.

Dan laga terakhir Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa akan menghadapi Korea Utara. Tetap terus jagalah semangat dan momentum ini agar mimpi tentang timnas kita menapak di Piala Dunia U20 dua tahun mendatang tetap menyala.

Jujur, tim ini memang punya materi yang baik. Punya harapan yang gemilang. Beberapa pemain bahkan telah memperlihatkan kelasnya berada di atas rata-rata.

Sebut saja: David Maulana, Bagus Kahfi, Fajar Fathur Rachman, dan beberapa lainnya. Jika tak salah jalan, saya yakin anak-anak kita ini akan menjadi pemain-pemain yang membanggakan.

Jangan Marah

Fahri Khusaini, pelatih timnas U19 yang juga mantan pemain timnas kita, melontarkan kemarahannya pada para suporter.

"Marah pada federasi itu soal lain, tapi ini anak-anak 17 tahunan. Mereka butuh dukungan!" katanya seusai laga melawan Hongkong.

Ungkapan mantan gelandang timnas 1980-90an itu wajar dan lumrah. Tapi, sebagai saudara, --- ya hubungan Fahri dengan saya wartawan Kompas/BOLA, sangat dekat sejak ia pertama merumput di Bea Cukai Jakarta, Persija Timur, dan Timnas, saya bersama beberapa sahabat wartawan sepakbola saat itu (alm. Riang Panjaitan dari Sinar Pagi, Eddy Lahengko dari Sinar Harapan/Suara Pembaruan, Bambang Kendro dari Berita Buana, dan Munajad Cader alm dari Berita Yudha) menjadi saksi perjalan Fahri--- berharap agar Fahri tidak terpancing.

Ungkapan itu sudah cukup. Amarahmu justru akan mengganggu.

Sekadar mengingatkan, di eramu dulu, juga tak banyak suporter. Bahwa prestasi timnas kita saat itu juga kurang bagus, itu soal lain.

Tapi, Fahri tetap jadi pemain yang mampu memperlihatkan kelasnya. Tularkan itu. Tularkan pada adik-adik atau anak-anakmu itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini