News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Solidaritas Nasional Melawan Covid-19

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Charles Meikyansah

Oleh Charles Meikyansah 
Anggota DPR RI Fraksi NasDem

 Di tengah work from home (WFH), sesekali saya melihat beranda media sosial saya.

Isinya perdebatan tentang bagaimana harusnya kita merespon Covid-19.

Bising memang, tapi saya senang karena semua ternyata mencintai republik ini.

Perhatian, kritik, masukan memang selayaknya merekah agar jalannya republik sesuai cita-cita.

Dari seluruh perdebatan, ada yang lebih membahagiakan yaitu kepedulian seluruh elemen.

Dari yang mengirimkan doa agar seluruh tenaga medis selamat, membelikan makanan online untuk ojek online, sampai penggalangan dana melalui online untuk membeli ADP, masker, bahkan kepedulian untuk meringankan beban masyarakat yang rentan terhadap Covid-19 yang hampir semuanya digerakkan oleh pemuda.

Ketika awal Covid-19 menyerang Indonesia kita hanya bergerak atas inistatif Individu maupun kelompok.

Belum menjadi gelombang besar, tapi sejak dua minggu setelah pasien pertama di indentifikasi sebagai suspect Covid-19, gelombang solidaritas membesar.

Itu juga yang dikerjakan NasDem.

Diawal Covid-19 mulai merebak, kita sebagai kader maupun kelompok hanya bergerak secara sukarela yang jangkauannya terbatas seperti pembagian masker dan hand sanitizer oleh beberapa kader maupun DPRT NasDem yang ada di level RT.

Gerakan yang yang dimulai secara sukarela dan terus membesar membuat gelombang terus membesar tidak hanya kebijakan partai yang mengharusutamakan pencegahan dan penganggulangan Covid-19 tetapi juga menggerakkan seluruh elemen.

Maka ketika Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menghibahkan The Media Hotel and Towers, gelombang solidaritas di Partai NasDem terus membesar.

Baca: Jenazah PDP Dibuka Plastiknya Lalu Dimandikan, Ini Penjelasan Jubir Gugus Tugas Covid-19

Gelombang yang membentuk Swarm Intelligence (Kecerdasan Kolektif) berlandaskan kepada perilaku kolektif (collective behaviour), dan itulah yang membuat NasDem hari ini menjadi partai yang solid dari tingkat atas sampai bawah memerangi Covid-19.

Tentu gelombang kebaikan tidak boleh berhenti tatkala kita masih dirundung kesedihan karena data yang menjadi korban Covid-19 terus meluas dan membesar.

Maka kita tidak boleh berhenti berbuat untuk negeri.

Partai NasDem hari ini memutuskan untuk memotong 50 persen gaji para legislatornya.

Tujuannya agar kebaikan tidak boleh berhenti, agar kebaikan terus menjadi inspirasi.

Solidaritas nasional harus dihidupi agar kita bersatu melawan Covid-19.

Baca: Wamendes Budi Arie: Jangan Sampai Wabah Virus Corona Ikut Pulang Kampung

Maka ketika saya melihat gelombang besar para pemuda yang menggalang bantuan dan kekuatan, NasDem juga berada dalam satu resonansi dan satu energi bahwa solidaritas harus digalang agar kita bisa bahu-membahu melawan Covid-19.

Saya yakin bahwa apa yang sekarang dikerjakan Partai NasDem dengan serentetan aksi mulai dari pembagian masker, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, hibah The Media Hotel and Towers sampai pemotongan gaji 50 persen dari para legislatornya akan menginspirasi para kader NasDem dan partai lainnya.

Saya yakin resonansi kebaikan yang sekarang terus membesar khususnya di kalangan DPR yang dipotong gajinya sebesar 50 persen akan terus meluas hingga level DPRD bahkan para pejabat eksekutif baik di pusat maupun di daerah.

Begitu juga dengan resonansi yang terus meluas akan menginspirasi tidak hanya di internal Partai NasDem tetapi juga di seluruh elit partai dan masyarakat.

Baca: IDI Minta Dokter yang Tak Ada APD Tidak Layani Pasien Corona

Maka ketika semua bergerak maka gelombang akan terus membesar yang akan “menggulung” Covid-19.

Hari ini sudah saatnya perbedaan di sepanjang tahun 2014 sampai 2019 terutama di media sosial dengan terpolarisasinya dua kutub tajam yang sulit untuk disatukan, harus mulai kembali duduk bersama bahwa negara membutuhkan kerjasama dan solidaritas kita semua.

Tentu ini modal yang baik agar kita mampu menjadi negara besar di tahun-tahun mendatang.

Menyongsong satu abad kemerdekaan kita dihadapkan pada rententan peristiwa yang terus menguji kita sebagai bangsa juga sebagai negara.

Dan kita mampu melewatinya dengan gotong-royong dan solidaritas satu sama lainnya.

Maka melawan pandemi Covid-19 kita juga akan mampu melewatinya.

Di tengah musibah selalu ada hikmah.

Di tengah bencana kita harus bekerjasama.

Kemanusiaan yang utama.

Saya jadi teringat ungkapan Seneca, filsuf Italia, yang mengatakan “Siaomo onde dello stesso mare, foglie dello stesso albero, fiori dello stesso giardino” (kita adalah ombak di laut yang sama, dedaunan di pohon yang sama, bunga di taman yang sama).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini