OLEH: Alex Palit
Kehidupan harus tetap berjalan dan terjaga. Di tengah di-lockdown-nya manggung, tidak membuat Toto Tewel, gitaris rock yang pernah menggondol tiga kali predikat the best guitarist di ajang Festival Rock se-Indonesia – Log Zhelebour (1984, 1985 dan 1986) menyerah dengan keadaan.
Dengan adanya anjuran work from home (WFH) atau #DirumahAja, sebagai musisi, Toto Tewel memilih bikin “Toto Tewel Ngamen Online”.
Acara yang dipandu oleh Wahyu Mi Corazon ini digelar secara live streaming setiap hari Selasa dan Kamis, pukul 16.50 wib.
Acara ini sendiri bisa ditonton di JLS - Jancox Live Streaming, fb Toto Tewel Fans Page, dan instagram: @kiospaktua. Di sini pemirsa dapat melakukan saling sapa lewat telpon interaksi lewat WA di 0853.1119.4142.
Bagi pemisra yang ingin nyawer bisa langsung transfer ke nomor rekening BCA: 0678.021.671 an.Wahyu Mikurason, atau Gopay dan Ovo 0853.1119.4142
Sebagai pecinta musik rock Indonesia pasti tak asing lagi dengan nama Toto Tewel. Sebelum gabung di Elpamas, pria kelahiran Malang – Jawa Timur, 1 Januari 1958, bernama Emmanuel Herry Hertoto atau yang kemudian lebih dikenal dengan nama Toto Tewel, sempat bergabung sebagai gitaris di sejumlah grup band diantaranya Q-Red, Ogle Eyes dan LCC Band.
Sebagai gitaris rock, nama Toto Tewel semakin berkibar seiring reputasinya dengan secara tiga kali berturut-turut menyabet predikat the best guitarist di ajang Festival Rock se-Indonesia pada gelaran tahun 1984, 1985 dan 1986 yang dipromotori Log Zhelebour.
Selain di Elpamas, ia juga bergabung memperkuat kelompok musik Swami, Dalbo, Sirkus Barock, dan Kantata Takwa yang didalamnya ada nama-nama besar seperti Setiawan Djody, Iwan Fals, Jockie Soeryoprayogo, Sawung Jabo dan WS Rendra.
Dalam kiprah bermusiknya Toto Tewel juga membuktikan kemampuannya sebagai aranjer, diantaranya menggarap lagu Bila Engkau Izinkan (Hengky Supit) di proyek album keroyokan 10 Ten Rock Vocalist produksi Logiss Records (1995), Misteri Cinta dan Warning! Global Warning album solo Setiawan Djody. Termasuk dipercaya menggarap musik album Franky Sahilatua bertitel Perahu Retak (1996) dan single Menangis (1999).
Sementara dengan Elpamas merilis enam album; Untukmu Generasiku (1989), Tato (1991), Bos (Bukan Orang Sinting (1993), Negeriku (1997), Dongeng (2000) dan 60Km/Jam (20030.
Setelah 45 tahun menggeluti musik, mulai bermain musik di gereja, keroncong, jazz dan malang-melintang di panggung rock, akhirnya Toto Tewel berhasil mewujudkan obsesi dan impiannya punya album solois instrumental yang diberi titel Miberdhewen.
Sudah tentu, album Miberdhewen ini untuk menjawab kerinduan para penggemar gitaris rock yang pernah penyandang predikat gitaris terbaik tiga kali di Festival Rock se-Indonesia – Log Zhelebour.
Di tengah pandemi Covid19, lewat hastag #DirumahAja, Toto Tewel menyapa penggemarnya lewat “Toto Tewel Ngamen Online”.
*Alex Palit, jurnalis, penulis buku “Festival Rock se-Indonesia – Log Zhelebour” (2020) dan “Rock Humanisme God Bless and You” (2017)