Memindahkan budaya ilmiah dari lingkungan perguruan tinggi ke tingkat di bawahnya, sekolah, merupakan kebijakan yang sangat strategis. Para guru akan menjadi “kreator” ilmu pengetahuan sebagaimana para dosen. Bukan semata-mata berperan sebagai “konduktor (penghantar)” ilmu pengetahuan. Karenanya pula, salah satu indikator keberhasilan PPKB ini diukur dari perubahan seorang guru menjadi subjek yang menciptakan ilmu pengetahuannya sendiri berbasis riset ilmiah.
Kultur akademik lain yang mungkin bisa dipindahkan dari lingkungan perguruan tinggi ke sekolah adalah kerjasama riset antara mahasiswa dan dosen. Guru dapat bekerjasama dengan siswa/i mereka dalam melakukan riset lapangan. Inilah konteks yang dimaksud di awal, bahwa Kemenag dan Kemendikbud perlu jenis program pelatihan berikutnya.
Terlepas dari semua hal penting di atas, program Dirjen Pendis Kemenag RI kali ini sangat progresif, idealis, dan visioner. Dengan kemampuan guru menulis karya ilmiah, proyek penguatan karakter dan jati diri bangsa bisa dilakukan sejak tingkat pendidikan yang paling bawah. Bukan semata-mata Perguruan Tinggi yang berpegang pada Tridarma Perguruan Tinggi, boleh jadi Sekolah akan memiliki konsep “Tridarma Sekolah” itu sendiri.
Terakhir, harapan penulis, PPKB menjadi salah satu program unggulan Dirjen Pendis Kemenag. Kiranya tidak berlebihan bila penulis menyebut ini semua sebagai “Manunggaling Perguruan Tinggi dan Sekolah”. Ada akar historis yang begitu panjang, walaupun bukan di sini tempatnya untuk membahas. Tetapi, secara umum, di masa silam kualitas pendidikan tidak dibeda-bedakan berdasarkan jenjang; sekolah dan perguruan tinggi.
Yang jelas, bila semua guru memiliki kemampuan setara dengan dosen, bila semua siswa/i memiliki kualitas riset yang tak kalah dari mahasiwa/i, maka kita sedang berjalan dalam jalur yang baik dan benar. Bila PPKB Dirjen Pendis Kemenag mampu mewujudkan idealisme ini, itu prestasi yang patut diacungi dua jempol sekaligus.
Berbagai gebrakan program di Kemenag ini tidak lepas dari peran Menag Gus Yaqut Cholil kaumas yang mendorong semua jajarannya untuk menciptakan berbagai program yang betul-betul bermanfaat untuk memajukan pendidikan Islam di bumi Nusantara.
Wallahu a’lam bis shawab.
*Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon